tirto.id - Pelatih Timnas U-22 Indonesia, Indra Sjafri menyadari bahwa kualitas lini serang skuatnya saat ini masih belum memenuhi harapan. Sayangnya, libur kompetisi membuat Indra kesulitan untuk memantau perkembangan pemain-pemain yang ada.
Guna mengantisipasi kelemahan tersebut, Indra membuka kemungkinan solusi instan dengan mendatangkan pelatih khusus penyerang.
"Tidak tertutup kemungkinan memanggil pelatih untuk lini depan," kata Indra seperti diwartakan antara.
Saat ini, Indra Sjafri sendiri sudah punya tiga asisten di kursi kepelatihan Timnas U-22 Indonesia. Mereka adalah Nova Arianto, Hendro Kartiko, dan Yunan Helmi.
"Dengan susunan kepelatihan sekarang, kami terus mencoba agar para 'striker' menjadi lebih baik. Membangun pemain tidak seperti 'bim salabim'," imbuh eks pelatih Bali United itu.
Indra yang sebelumnya pernah melatih Timnas U-19 Indonesia kerap mengalami permasalahan serupa. Saat memimpin skuat Timnas U-19 di Piala AFF edisi terakhir misal, Indra juga kesulitan mencari striker murni yang punya naluri gol tinggi. Ia bahkan terpaksa memasang Muhammad Rafli Mursalim dan Hanis Saghara sebagai ujung tombak.
Buntutnya bisa ditebak. Rafli maupun Hanis gagal tampil bersinar. Hasilnya pun seolah jadi efek berkepanjangan, lantaran kedua nama tersebut kini tak mendapat kepercayaan dari Indra untuk mengikuti seleksi tahap pertama Timnas U-22 asuhannya.
Sejauh ini, dari 38 nama pemain yang dipanggil Indra ikut seleksi tahap pertama, ada empat nama yang punya potensi dijadikan sebagai ujung tombak. Mereka adalah Marinus Wanewar, Beni Oktaviansyah, Dimas Drajad, Ezra Walian, serta Septian Bagaskara.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan