Menuju konten utama

Indonesia Open 2019 Jadi Ajang Pembuktian Sektor Tunggal Putra

Jonatan dan Anthony yang masuk 10 besar dunia tunggal putra, kemampuannya akan diuji di Indonesia Open 2019.

Indonesia Open 2019 Jadi Ajang Pembuktian Sektor Tunggal Putra
Pebulu tangkis Indonesia Anthony Sinisuka Ginting menepuk raketnya seusai bertanding melawan pebulu tangkis Jepang Kento Momota pada final Singapore Open 2019 di Singapore Indoor Stadium, Singapura, Minggu (14/4/2019). ANTARA FOTO/Humas PP PBSI/hma/foc.

tirto.id - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susi Susanti berharap, Indonesia Open 2019 dapat menjadi ajang pembuktian bagi sektor tunggal putra. Mengingat saat ini Indonesia memiliki dua pemain dalam jajaran 10 besar dunia, yakni Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.

Hingga pekan ke-26 BWF, Jonatan kukuh di posisi 7 dunia, sementara Anthony di peringkat ke-8. Dari segi prestasi, capaian mereka berdua pada sepanjang musim turnamen 2019 boleh dikatakan cukup baik.

Dalam dua bulan terakhir, Jonatan merengkuh dua gelar juara (New Zealand Open 2019 dan Australia Open 2019) kendati berkategori Super 300. Meski demikian, saat menjadi kampiun di Australia, ia sanggup menumbangkan beberapa pemain unggulan, seperti Lin Dan, Chou Tien Chen, dan rekannya sendiri, Anthony.

Tak hanya itu, Jonatan juga sanggup menembus semifinal kejuaraan Indonesia Masters 2019 serta Malaysia Open 2019.

Sementara bagi Anthony, kendati belum berhasil merebut satu gelar pun pada tahun ini, pemain 23 tahun itu tercatat menjadi runner-up di ajang Singapore Open 2019 dan Australia Open 2019. Di Singapura, ia takluk oleh Kento Momota, sementara di Australia oleh Jonatan.

"Kalau lihat progres tunggal putra memang bagus, meskipun levelnya masih belum tinggi, tapi paling tidak ada peningkatan dari kepercayaan diri mereka. Saya rasa tunggal putra punya peluang, jadi ajang pembuktian bagi mereka," ujar Susi Susanti seperti dikutip dari situs web PBSI, Rabu (26/6/2019).

Sementara itu, Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI Hendry Saputra meyakini, anak didiknya mampu tampil maksimal dalam kejuaraan berhadiah total 1.250.000 dollar AS tersebut. Ia pun tak keberatan jika sektor tunggal putra ditargetkan untuk meraih gelar juara.

"Saya rasa mereka bisa mengatasi [lawan-lawannya], asalkan dari merekanya, persiapannya dan apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan di pertandingan nanti," ujar Hendry Saputra.

"Ditargetkan juara boleh saja, kita boleh prediksi tapi tetap tidak bisa pastikan siapa yang juara. Harapannya memang besar, bisa ke final dan juara," imbuhnya.

Indonesia Open 2019 dijadwalkan digelar pada 16-21 Juli mendatang di Istora Senayan, Jakarta.

Baca juga artikel terkait INDONESIA OPEN 2019 atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Ibnu Azis