Menuju konten utama

Inalum Tak Dapat Laba Freeport Selama 2 Tahun

Perpindahan produksi dari tambang terbuka (open pit) ke tambang bawah tanah (underground) membuat pendapatan menurun.

Inalum Tak Dapat Laba Freeport Selama 2 Tahun
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan CEO Freeport McMoRan Richard Adkerson disaksikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium Budi Gunadi Sadikin dan Jaksa Agung M Prasetyo seusai memberikan keterangan terkait pelunasan divestasi PT Freeport Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (21/12/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - PT Inalum (Persero), pemegang saham mayoritas PT Freeport Indonesia (PTFI) tak menikmati laba bersih (deviden) selama 2 tahun, mulai 2019-2020. Hal ini terkait perpindahan produksi dari tambang terbuka (open pit) ke tambang bawah tanah (underground).

Direktur Utama PT Inalum Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, kebijakan ‘puasa’ deviden sudah diperhitungkan. Pada 2021, Inalum mulai menikmati deviden.

"Sudah dihitung, kita tak pakai dividen 2 tahun. Mulai 2021 ada sedikit deviden," kata dia ditemui dalam acara Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), di Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Pendapatan PTFI, kata Budi, menurun akibat perpindahan pola produksi yang berdampak pada pendapatan.

Pada 2019, EBITDA PTFI diperkirakan 1,25 miliar dolar AS, sementara pada 2020 sekitar 1,79 miliar dolar AS. Sebelumnya, EBITDA PTFI pada 2018 tercatat sebesar 4 miliar dolar AS.

“Produksi PTFI baru akan mulai membaik pada 2023, dimana EBITDA Freeport akan menyentuh angka 4,508 miliar dolar AS dan laba bersih 2,07 miliar dolar AS,” ungkap Budi.

Baca juga artikel terkait DIVESTASI FREEPORT atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali