tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi terkonsolidasi pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (31/3/2023). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.741sampai dengan 6.888.
"Hari ini IHSG berpotensi bergerak konsolidatif," ujar CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya.
William mengatakan pergerakan IHSG terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar. Namun prospek pertumbuhan kinerja emiten pada kuartal I-2023 yang berpotensi terus membaik tentunya masih akan terus menarik bagi investor untuk dapat melakukan investasi di dalam pasar modal Indonesia
"Hal ini juga ditunjang oleh mengalirnya arus deras capital inflow yang masuk ke dalam pasar modal Indonesia," katanya.
Namun William mengingatkan ke depan masih adanya risiko terjadinya koreksi wajar. Kondisi ini tetap perlu diwaspadai oleh para investor.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:
- BBNI
- BBCA
- TLKM
- GGRM
- INDF
- AALI
- CTRA
Sementara itu, Financial Expert Ajaib Sekuritas Asia, Ratih Mustikoningsih turut merekomendasikan saham milik KLBF. Menurutnya KLBF masih menarik dicermati dengan buy 2.150, target price 2.220, dan stop loss <2.100.
"Bergerak uptrend diatas MA-2O dan MA-100, membentuk pola bullish piercing dengan volume menguat, serta MACD bar histogram dalam momentum positif," katanya.
Pertumbuhan GDP per kapita Indonesia jadi katalis positif di sektor kesehatan. Pasalnya, tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan akan meningkat. Adapun pasca akuisisi PT Aventis Pharma (Sanofi Indonesia), berpotensi meningkatkan market share KLBF pada segmen obat resep, dimana segmen ini menyumbang 21 persen dari total penjualan bersih per September 2022.
Selain KLBF, dia juga rekomendasikan saham milik LPPF. LPPF masih menarik dikoleksi dengan buy 4.970, target price 5.125, dan stop loss <4.840.
"LPPF bergerak bullish diatas pergerakan MA-5, 20 dan 100. Volume meningkat tajam sehingga berpotensi mengalami bullish continuation dengan membentuk pola three white soldier. Stochastic oscillator bergerak naik dan MACD bar histogram melemah terbatas," ujarnya.
Menjelang Idul Fitri sektor retail diuntungkan. Tercermin dari retail sales indeks dan IKK yang mengalami penguatan secara historis pada periode tersebut.
Selain itu, LPPF mencatatkan pertumbuhan pendapatan di tahun 2022 sebesar Rp6,4 triliun atau melesat 15,5 persen YoY. Di sisi bottom line, LPPF mencatat laba bersih senilai Rp1,4 triliun atau naik 51,5 persen YoY.
Disclaimer:Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Reja Hidayat