Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

IDI Catat Angka Kematian Nakes per Desember 2020 Naik jadi 342 Jiwa

IDI mencatat angka kematian tenaga kesehatan (nakes) dari Maret sampai 5 Desember 2020 sudah menyentuh 342 jiwa.

IDI Catat Angka Kematian Nakes per Desember 2020 Naik jadi 342 Jiwa
Petugas pemakaman memasukan jenazah ke liang kubur di lokasi pemakaman Covid-19 TPU Tegal Alur, Jakarta, Kamis (3/12/2020). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat angka kematian tenaga kesehatan (nakes) dari Maret sampai 5 Desember 2020 sudah menyentuh 342 jiwa. Angka ini naik dari catatan tim mitigasi IDI per 10 November 2020 yang menyentuh 282 jiwa dari petugas medis dan kesehatan.

Rinciannya dari jumlah 342 jiwa tersebut, antara lain: 192 adalah dokter dan 14 jiwa berprofesi sebagai dokter gigi. Sisa 136 berprofesi sebagai perawat.

Berdasarkan data IDI, jumlah kematian tenaga kesehatan terbanyak disumbang Jawa Timur yaitu 77 jiwa dengan rincian 39 dokter, 2 dokter gigi, dan 36 perawat. DKI Jakarta menempati posisi kedua dengan 57 tenaga kesehata.

“Tingginya lonjakan pasien Covid-19 serta angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan menjadi peringatan kepada kita semua untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (3M),” ucap Divisi Advokasi dan Hubungan Eksternal Tim Mitigasi PB IDI Dr Eka Mulyana dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/12/2020).

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah mengatakan sekitar 75 persen perawat meninggal karena COVID-19 umumnya bertugas di kamar rawat inap. Diduga mereka tertular dari pasien sebelum hasil swab pasien keluar dari lab (laboratorium) atau dalam status Orang Tanpa Gejala (OTG).

Menurut Harif hal ini perlu dicegah dengan peningkatan kualitas perlengkapan pemeriksaan keehatan. Menurutnya jika hasil tes pasien bisa diperoleh lebih cepat, maka angka penularan pasien kepada tenaga medis dapat semakin dikurangi apalagi dengan dibarengi pemeriksaan rutin nakes.

“Kami menyadari bahwa para tenaga kesehatan dari berbagai divisi sudah kewalahan menangani lonjakan pasien Covid-19 dan hasil swab yang harus diperiksa. Oleh karena itu, kami juga berharap dukungan pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan,” ucap Harif dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/12/2020).

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz