tirto.id - Menyusul viralnya video kritik terhadap Pemerintah Provinsi Lampung oleh kreator konten asal Lampung Bima Yudho Saputro, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Lampung Reihana Wijayanto ikut disorot lantaran gaya hidupnya yang mewah dan masa jabatannya yang langgeng hingga 14 tahun.
Narasi tentang Kadinkes Lampung itu pun berlalu lalang di jagat maya Facebook, salah satunya diunggah oleh akun Facebook bernama "Seputar Nusantara" (tautan). Akun itu menyatakan dalam bentuk video, Reihana terbukti korupsi sehingga ia diamankan pihak yang berwajib.
Video tersebut menggunakan thumbnail foto perempuan mengenakan baju oranye yang tengah digiring beberapa orang. Isi videonya mayoritas menampilkan rekaman Reihana di sejumlah momen, serta cuplikan sidang di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selain itu, pada menit-menit awal terdapat suara narator berbunyi "kena getah kritikan Bima, Kadinkes Lampung kabur, KPK bereaksi".
Selama 2 hari tersebar di Facebook, yakni dari 25 sampai 27 April 2023, unggahan ini telah memperoleh 2.600 impresi dan 400 komentar. Adapun videonya sendiri sudah diputar sebanyak 120 ribu kali.
Namun, bagaimana kebenaran dari video yang diklaim sebagai momen penangkapan Kadinkes Lampung karena terbukti korupsi?
Penelusuran Fakta
Tim Riset Tirto menyaksikan video yang berdurasi 8 menit 23 detik itu. Nyatanya, dalam video sama sekali tak dijelaskan terkait bukti korupsi dan penangkapan Reihana.
Tirtokemudian mencoba menelusuri thumbnail video melalui alat telusur gambar Yandex, dan menemukan bahwa foto yang digunakan adalah hasil rekayasa digital.
Dari penelusuran Yandex, gambar itu tak ada sangkut pautnya dengan Reihana, melainkan menunjukkan tersangka AK yang terlibat dalam kasus pembunuhan suami dan anak tirinya pada 2019.
Foto asli tersebut tayang di situs berita Kompas sebagai header dalamartikel berjudul "Terlilit Utang Rp 10 M hingga Bakar Jasad Suami, Bunuh Diri Saja".
Tirto kemudian mengecek sejumlah narasi dalam video dengan memasukkan kata kunci yang disampaikan narator video ke mesin pencari Google. Diketahui, narator video membacakan tiga berita yang bersumber dari media onlineSuara.
Artikel Suara pertama yang dikutip berjudul "Kena Getah Kritikan Bima, Kadinkes Lampung ‘Kabur,’ KPK Bereaksi" yang terbit 18 April 2023. Isi laporannya tentang bagaimana Reihana kabur dari awak media ketika diwawancarai soal gaya hidup mewahnya yang viral di media sosial. Momen itu terjadi setelah Reihana menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Krakatau 2023 di Mapolda Lampung.
Lalu, artikel kedua yakni artikel bertanggal 19 April 2023, judulnya "Gaya Hijab Menjulang Kepala Dinkes Lampung Reihana Disorot Warganet: Setinggi Gaya Hidupnya". Sama seperti tajuknya, artikel itu membahas soal gaya berhijab menjulang tinggi ke atas Reihana yang jadi perhatian publik.
Selanjutnya, artikel ketiga yang disebut narator adalah laporanSuara berjudul "Harta Kepala Dinkes Lampung Reihana Wijayanto Dibidik KPK, Pahala Nainggolan: Sedang Kami Review LHKPN-nya". Berita yang tayang 19 April 2023 itu melaporkan rencana KPK untuk mendalami harta kekayaan Reihana.
Dalam artikel itu, Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan mengungkap, pendalaman dilakukan dengan menelusuri Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Reihana. Lembaga antirasuah itu juga membuka peluang untuk memanggil Reihana guna mengklarifikasi LHKPN miliknya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ketiga artikel yang dibacakan narator video tidak memuat keterangan soal bukti korupsi Kadinkes Reihana dan penangkapannya.
Soal kajian KPK terhadap LHKPN Reihana, mengutip laporan Detik, KPK telah menemukan adanya kejanggalan dalam analisis awal. Tim Direktorat LHKPN KPK saat ini masih menelusuri asal kekayaan Reihana lewat data perbankan. Hasil analisis itu nantinya menjadi acuan KPK untuk melakukan klarifikasi kepada Reihana.
"KPK lagi tunggu data perbankan dan lain-lain. Jadi masih di-review dulu data-datanya sebelum diputuskan akan diklarifikasi," tutur Pahala, mengutip laporan Detik, Jumat (21/4/2023).
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, video dengan klaim Reihana terbukti korupsi dan diamankan bersifat salah dan menyesatkan (false andmisleading).
Thumbnail video yang digunakan tidak ada kaitannya dengan penangkapan Kadinkes Lampung Reihana, melainkan hasil rekayasa digital dari foto tersangka AK yang terlibat dalam kasus pembunuhan suami dan anak tirinya pada 2019.
Sementara itu, isi video hanya menarasikan tiga berita dari media online Suara yang tidak memuat keterangan soal bukti korupsi Reihana dan penangkapannya.
Editor: Shanies Tri Pinasthi