tirto.id - Hitungan bulan jelang Pemilihan Umum (Pemilu 2024), sejumlah nama sudah dideklarasikan maju menjadi bakal calon presiden (bacapres), termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Beragam isu seputar Ganjar kemudian banyak beredar, baik yang mendukung maupun berupaya menjatuhkan. Salah satu yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial baru-baru ini adalah tentang upaya menggulingkan Ganjar yang disebut dilakukan oleh aktor intelektual musuh presiden. Klaim juga menyebut ada mahar besar di balik upaya itu.
"MAHAR UNTUK GULINGKAN GANJAR 563 M...RUPANYA MUSUH BEBUYATAN JOKOWI INI AKTOR INTELEKTUALNYA !!" Begitu bunyi pesan dalam unggahan akun Ailyn Zoila pada Kamis (16/8/2023), disertai video berdurasi sekitar 10 menit.
Di thumbnail terlihat ada setumpuk uang, potret Presiden Joko Widodo di sisi kiri, serta penampakan Tommy Soeharto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani di sisi kanan. Terdapat teks dengan narasi serupa klaim di bagian bawah thumbnail.
Sampai dengan Jumat (18/8/2023), video dalam unggahan telah disaksikan sebanyak 73 ribu kali. Unggahan mendapat 1.400 impresi tanda suka (likes) dan sekitar 400 komentar. Dari pengamatan Tim Riset Tirto, terdapat unggahan serupa di platform YouTube dari akun Politik Nusantara.
Lalu, bagaimana kebenaran klaim ini? Apakah benar ada aktor intelektual yang berniat menggulingkan Ganjar? Benarkah ada mahar sebesar Rp563 m terlibat dalam upaya tersebut?
Penelusuran Fakta
Sebelum menelaah isi dari video dalam unggahan, Tirto coba memeriksa thumbnail yang digunakan. Dalam gambar terlihat penampakan Jokowi bersama tumpukan uang.
Hasil dari reverse search image menggunakan Yandex menunjukkan ini adalah potret latar dan sosok yang ada di sekitar uang, serupa dengan foto pengembalian uang bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang didokumentasikan kantor berita Antara dengan takarir "Uang ganti rugi korupsi BLBI dari terpidana Samadikun Hartono".
Di foto asli terlihat posisi yang dibalik (mirror) dan alpanya sosok Jokowi dalam foto. Ini menunjukkan adanya rekayasa digital yang dilakukan untuk menambah potret Jokowi, Sri Mulyani dan Tommy Soeharto dari foto asli tumpukan uang tersebut.
Masuk ke isi video, terdapat dua bagian utama dari video ini. Di sekitar dua menit pertama, terlihat cuplikan Ganjar yang menjawab beberapa rekan media, diikuti dengan cuplikan opini. Potongan-potongan video ini mengambil konteks soal keterlibatan Ganjar dengan batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 sekitar Maret 2023 lalu.
Ganjar dan Gubernur Bali I Wayan Koster saat itu menjadi dua kepala daerah yang menolak keras gelaran kejuaraan sepak bola usia muda itu di Indonesia.
Kegagalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 kemudian sempat dianggap sebagai salah satu blunder yang dibuat Ganjar jelang Pemilu 2024. Namun, pada April 2023 lau, Ganjar tetap ditunjuk oleh PDIP sebagai bacapres.
Bagian kedua dari video merupakan penyampaian informasi oleh narator. Sekitar menit ke-2 hingga akhir video, terdengar narator menyampaikan informasi tentang posisi Ganjar di peta persaingan capres 2024.
Hasil dari transkrip isi pesan yang dibacakan narator, diketahui kalau ini adalah pembacaan artikel. Setidaknya ada dua artikel yang dibacakan dalam video ini, keduanya adalah artikel opini yang dimuat di laman seword.
Potongan artikel pertama, diambil dari artikel opini berjudul "Skenario Panas Menggulingkan Posisi Ganjar Sebagai Capres 2024" yang tayang pada 1 April 2023 lalu. Artikel ini berisi analisis pribadi penulis tentang posisi Ganjar jelang penetapannya sebagai calon presiden. Polemik terkait penolakan penyelenggaraan Piala Dunia 2023 juga menjadi salah satu topik bahasan.
Artikel
lain yang dibacakan adalah opini yang terbit pada 26 Maret 2023 lalu dengan judul "Catat, Ganjar Pranowo Capres Satu-satunya Yang Berani Tolak Tim U-20 Israel".Artikel ini juga masih membahas posisi Ganjar setelah menolak penyelenggaraan Piala Dunia U-20, berisikan opini penulis tentang integritas Ganjar yang menolak penyelenggaran kejuaraan tersebut.
Di sepanjang video terlihat terdapat sejumlah footage sosok Ganjar Pranowo di sejumlah acara, juga terlihat potongan klip yang menunjukkan I Wayan Koster.
Namun, secara keseluruhan, kedua artikel dan isi video tidak ada yang menunjukkan sosok intelektual yang berniat menggulingkan Ganjar. Pun terhadap klaim mahar Rp563 miliar yang dilibatkan dalam upaya tersebut, tidak ada bagian yang menyebut angka tersebut sepanjang video.
Hasil penelusuran di mesin pencarian Google terhadap isu menggagalkan Ganjar dan mahar Rp563 miliar juga tidak memberi hasil dan bukti memperkuat argumen ini.
Kesimpulan
Hasil penelusuran menunjukkan tidak ada bukti yang menunjukkan adanya sosok intelektual yang berniat menggulingkan Ganjar. Pun dengan klaim adanya mahar Rp563 miliar yang dilibatkan, tidak ada bukti kredibel yang bisa membuktikan klaim ini.
Oleh sebab itu, klaim di media sosial yang menyebut upaya menggulingkan Ganjar oleh sosok intelektual pesaing presiden dengan mahar Rp563 m bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Shanies Tri Pinasthi