tirto.id - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menginginkan rencana kunjungan Kepala Negara Arab Saudi yaitu Raja Salman dan rombongannya ke Indonesia mesti dapat dioptimalkan guna mengakses dana untuk pembangunan infrastruktur.
"Dalam konteks Indonesia yang sedang membangun infrastruktur, Arab Saudi dapat menjadi pintu masuk untuk mengakses 'unlimited fund' (dana tak terbatas) di Timur Tengah," ujar Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia di Jakarta, Senin (27/2/2017), seperti diberitakan Antara.
Bahlil mengatakan, pemerintah membutuhkan dana yang besar untuk membangun infrastruktur. Sebagaimana diketahui, selain Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), pemerintah telah mengeksplorasi pembiayaan non APBN atau PINA.
Melalui skema PINA ini, pemerintah dapat juga mengoptimalkan sumber pembiayaan dari Timur Tengah melalui Arab Saudi karena potensi dana dari kawasan tersebut dinilai sangat besar.
Dia mengatakan, selama ini dana-dana investasi dari Timur Tengah masih sangat mahal antara lain karena dana tersebut terlebih dahulu "tersangkut" di Malaysia dan Singapura.
"Sebab dua negara ini lebih gesit dari kita. Dia bilang investasi dia, padahal dananya dari Timur Tengah," katanya.
Untuk itu, ujar dia, Indonesia juga tidak boleh kalah gesit dengan negara dan perlu benar-benar mengoptimalkan kedatangan Raja Saudi Arabia.
Sebelumnya, Hipmi menginginkan pemerintah dapat menggenjot porsi pembiayaan infrastruktur dari APBN ke luar Jawa, terutama setelah adanya program PINA.
"Jangan semuanya terkonsentrasi di Pulau Jawa baik APBN maupun PINA," kata Ketua Umum Hipmi Bahlil Lahadalia.
Menurut Bahlil, pembiayaan proyek infrastruktur di Pulau Jawa semakin berpotensi secara bisnis, sehingga layak dikomersialisasikan, sebab itu PINA akan semakin relevan di Pulau Jawa.
Ia menambahkan dengan PINA ini, porsi dana infrastruktur daerah melalui APBD juga sebaiknya membesar dari saat ini hanya 25 persen.
"Dengan adanya PINA pemerintah sebaiknya menggenjot dana infrastruktur APBN ke luar Jawa dan Kawasan Timur Indonesia," katanya.
Dengan demikian, ujar dia, asas pemerataan terimplementasi dan kesenjangan infrastruktur juga bakal ikut teratasi.
Kunjungan Raja Arab Saudi Salam bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017 diharapkan akan menjadi momentum untuk menggaet sebanyak mungkin wisatawan mancanegara asal Timur Tengah, terutama rencana berlibur ke Bali setelah acara resmi kenegaraan.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri