tirto.id - Lucas Hernandez dan Benjamin Pavard antusias menatap laga final Piala Dunia 2018 antara Perancis vs Kroasia yang akan digelar pada Minggu (15/07/2018) di Stadion Luzhniki, Rusia. Hernandez maupun Pavard merupakan dua pemain muda Perancis yang tampil mengejutkan di Piala Dunia kali ini.
Hernandez bahkan tidak mengira dirinya dipercaya mengisi starting-line up oleh pelatih Didier Deschamps.. “Awalnya saya pikir saya akan berada di bangku cadangan. Pada akhirnya, saya cukup beruntung untuk bermain, dan saya masih belum bisa melupakannya. Kerja keras saya membuahkan hasil,” ujarnya seperti dikutip FIFA.
Pemain milik Atletico Madrid ini menjadi andalan Perancis di posisi bek sayap kiri Les Blues. Ia selalu tampil menjadi starter dalam 6 pertandingan yang telah dilakoninya di Piala Dunia 2018.
Tak kalah antusias dari Hernandez, bek sayap kanan Perancis, Benjamin Pavard pun menunjukkan rasa senang yang sama. Pemain yang berkiprah di Bundesliga Jerman bersama Stuttgart ini bahkan mencetak satu gol di Piala Dunia 2018 saat berhadapan dengan Argentina di babak 16 besar.
“Enam bulan lalu saya bahkan tidak bisa membayangkan mendapatkan panggilan ke tim nasional, namun kini saya di ambang untuk berlaga di partai final Piala Dunia," ujar Pavard.
“Saya akan memanfaatkannya semaksimal mungkin karena saya pikir saya tidak akan memiliki kesempatan untuk mengalami ini lagi,” tuturnya.
Pavard telah bermain sebanyak 5 kali dengan torehan satu gol di Piala Dunia 2018, dalam lima laganya itu ia menghabiskan 450 menit bermain.
Pencapaian Hernandez dan Pavart terjadi berkat andil Deschamps. Pelatih yang juga mantan kapten Perancis ini percaya kepada kedua pemain tersebut meskipun mereka masih berusia 22 tahun.
Bahkan, dalam skuad yang dibawa ke Piala Dunia, Perancis menjadi tim dengan pemain termuda kedua dengan rata-rata usia 26 tahun setelah Nigeria (25,9).
“Didier Deschamps adalah mantan pemain timnas dan dia mengerti kami. Dia tahu cara kerja kami. Dia pelatih yang luar biasa dan saya telah belajar banyak darinya,” sebut Hernandez.
Editor: Hendi Abdurahman