Menuju konten utama

Hassan Rouhani Resmi Menang Pilpres Iran 2017

Iran secara resmi mengumumkan kemenangan petahana Presiden Hassan Rouhani atas lawannya Ebrahim Raisi pada Pilpres 2017.

Hassan Rouhani Resmi Menang Pilpres Iran 2017
Presiden Iran Hassan Rouhani menghadiri wawancara dengan televisi milik pemerintah di Teheran, Iran, Selasa (2/2). Antara Foto/Reuters/President.Ir/Handout via Reuters

tirto.id - Menteri Dalam Negeri Iran Abdolreza Rahmanifazli mengatakan calon petahana Presiden Hassan Rouhani memenangi Pemilihan Presiden Iran 2017 dengan mengumpulkan 57 persen dari total suara masuk.

"Dari total 41,2 juta suara sah, Rouhani mendapatkan 23,5 [juta suara] dan memenangkan Pemilu ini," kata Rahmanifazli dalam pernyataan publik yang disiarkan televesi nasional negeri itu, seperti diwartakan Antara.

Pesaing utama Rouhani, ulama konservatif Ebrahim Raisi, memperoleh 15,8 juta suara, sambung Rahmanifazli.

Kebebasan yang lebih lapang di dalam negeri dan mengendurnya isolasi internasional terhadap Iran yang dirasakan rakyatnya belakangan ini menjadi faktor utama yang mengantarkan calon petahana Presiden Hassan Rouhani menang telak pada Pilpres 2017 yang pemungutan suaranya digelar Jumat (19/5/2017) kemarin.

Kendati kekuasaan presiden terpilih dibatasi oleh Pemimpin Spiritual Ayatollah Ali Khamenei yang posisinya berada di atas presiden, skala kemenangan Rouhani ini memberi mandat yang kuat untuk kubu proreformasi.

Raisi dianggap sebagai bidak Khamenei, dan ulama muda ini disebut-sebut media massa Iran sebagai calon pengganti pemimpin spiritual Iran yang sudah berusia 77 tahun yang telah berkuasa sejak 1989.

Keterpilihan kembali Rouhani bisa menjadi penjamin bagi kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara besar pada 2015 yang di bawah pakta ini sebagian besar sanksi internasional kepada Iran menjadi dicabut, sebagai imbal balik dari pembekuan program nuklir Iran.

Sebaliknya kemenangan itu merupakan kemunduran bagi Pengawal Revolusi yang selama ini menjadi pasukan keamanan yang sangat berkuasa yang mengendalikan hampir semua aspek penting republik Islam ini. Mereka berada di belakang Rouhani karena dianggap sebagai pelindung kepentingan-kepentingan mereka.

"Saya senang sekali Rouhani menang. Kami telah membuktikan kepada mereka bahwa kami masih ada," kata Mahnaz (37), pemilih reformis, via telepon.

"Saya ingin Rouhani mewujudkan janji-janjinya,” lanjut Mahnaz.

Namun demikian, Rouhani dihadapkan kepada pembatasan sama yang membelenggu transformasi Iran yang telah menghalanginya mewujudkan perubahan sosial yang substansial pada masa jabatan pertamanya dan menggagalkan reformasi yang dipromosikan pendahulunya, Mohammad Khatami.

Baca juga artikel terkait IRAN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Politik
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra