tirto.id - Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil menaklukkan Wang Chi-Lin/Lee Chia-Hsin (Taiwan) di babak 16 besar French Open pada Kamis (25/10/2018). Sebaliknya, Praveen Jordan/Melati Daeva tumbang. Dengan demikian, hanya ada satu wakil Indonesia di nomor ganda campuran yang lolos ke babak 8 besar.
Seperti di nomor ganda putra, hasil 16 besar French Open 2018 memastikan satu wakil Indonesia gugur dan yang lain melaju. Kali ini, unggulan ketiga Tontowi/Liliyana menyingkirkan Wang/Lee dalam pertarungan dua gim langsung 23-21 dan 21-19 dalam waktu 40 menit.
Pada gim pertama, semua tampak berjalan mulus untuk Tontowi/Liliyana. Mereka sempat bermain ketat di awal gim melawan ganda Taiwan, tetapi unggul 11-6 pada interval. Selisih semakin besar setelah itu, dalam posisi 16-8.
Namun, Wang/Lee membuktikan kualitas mereka dengan mencatatkan enam angka beruntun. Jarak semakin sempit, bahkan kemudian pasangan ini menyamakan kedudukan di posisi 18-18, 20-20, dan 21-21. Hanya saja, Tontowi/Liliyana bangkit di saat yang tepat untuk mengklaim dua angka terakhir di gim pertama, 23-21.
Pada gim kedua, pertarungan lebih sengit terjadi. Wang/Lee bahkan mendominasi pertandingan hingga detik-detik terakhir. Mereka unggul 8-11 saat interval. Meskipun Owi dan Butet terus mempersempit jarak, pasangan Taiwan selalu mampu menjaga keunggulan dua angka.
Dalam kedudukan 16-19, Tontowi/Liliyana kemudian bangkit. Mereka meraih lima angka beruntun, dan membalikkan keunggulan menjadi 21-19. Jadilah, pasangan Indonesia yang lolos, dan bakal bertemu Yuta Watanabe/Arisa Higashino di babak perempat final.
Sementara itu, dalam laga lain, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti harus tersingkir oleh pasangan unggulan kedua asal Cina,Wang Yilyu/Huang Dongping. Praveen/Melati takluk dalam dua gim langsung 14-21 dan 12-21 dalam tempo 33 menit.
Terkait kekalahan ini, menurut Praveen, daya tahan menjadi nilai minus tersendiri dirinya dan Melati. Pasangan Indonesia juga tidak dapat lepas bermain dengan gaya sendiri, justru terseret arus permainan lawan.
"Kalau dilihat dari awal, sebetulnya permainannya seimbang. Tetapi kami kurang tahan di lapangan. Kami terbawa pola main mereka. Kami masih meniti, di awal kami dipasangkan, belum ada yang tahu pola main kami. Sekarang lawan sudah mengantisipasi dan mempelajari pola main tersebut," kata Praveen dikutip situs resmi PBSI pada Kamis (25/10).
Editor: Fitra Firdaus