tirto.id - Harry Kane menegaskan bahwa ia mencintai Tottenham Hotspur. Namun, bukan berarti ia akan selamanya memperkuat klub yang telah membesarkan namanya itu. Kane kini membuka peluang meninggalkan Spurs.
Hal tersebut diungkapkan penyerang andalan Timnas Inggris ini dalam sesi tanya jawab dengan Jamie Redknapp via Instagram, Minggu (29/3/2020) malam waktu setempat, seperti dilansir Antara.
"Saya akan selalu mencintai Spurs. Tapi saya selalu bilang jika kami tak kunjung maju atau melangkah ke arah yang tepat sebagai sebuah tim, saya tidak akan bertahan begitu saja," ujar Kane.
"Saya punya ambisi, untuk terus berkembang dan menjadi lebih baik. Saya ingin menjadi pemain hebat dan itu tentunya bergantung pada bagaimana kami sebagai sebuah tim,” tambahnya.
"Jadi, tak ada kepastian 'saya akan bertahan selamanya', tapi bukan berarti itu tidak mungkin," imbuh striker asli London kelahiran 28 Juli 1993 ini.
Kane tidak membantah bahwa sebagai pesepakbola ia sangat merindukan bisa meraih trofi bergengsi. Selama bertahun-tahun membela Tottenham Hotspur, Kane belum pernah merasakan mengangkat trofi meskipun Spurs beberapa kali nyaris menjadi juara.
"Selama beberapa tahun terakhir orang bilang kami bisa memenangi trofi sebab tim ini punya skuad bagus, tapi karena satu dan lain hal itu tidak terjadi," papar Kane.
"Tentu itu sulit bagi seorang pemain, sebab saya ingin menjadi pemenang dalam segala hal. Ketika kami sudah dekat tapi tidak meraihnya, sulit diterima dan perlahan [persoalan] menumpuk," lanjutnya.
"Tentu saya ingin memenangi trofi, lebih cepat lebih baik," tandas bomber berusia 26 tahun yang telah mengemas 45 caps dan 32 gol bersama Timnas Inggris ini.
Kane adalah produk asli akademi Tottenham Hotspur. Sejak 2009, ia lebih sering dipinjamkan ke klub lain sebelum akhirnya masuk skuad utama Spurs pada 2014 dan menjadi mesin gol andalan hingga kini.
Pemain yang masih terikat kontrak dengan Spurs hingga 2024 ini nyaris meraih trofi bersama The Lilywhites, yakni di final Piala Liga Inggris 2015 dan Liga Champions 2018/2019 namun gagal menjadi juara.
Editor: Fitra Firdaus