tirto.id - Hari Raya Wasiak tahun 2021 akan jatuh pada hari Rabu (26/5/2021). Tahun ini, Hari Raya Waisak 2565 BE tahun 2021 memiliki tema “Bangkit Bersatu untuk Indonesia Maju”.
Dalam perayaan Waisak, umat Buddha bersama para biksu biasanya berkumpul untuk merayakan 3 peristiwa penting dalam ajaran agama Buddha.
Ketiga peristiwa penting itu ialah kelahiran Sidharta Gautama, Sang Buddha mencapai penerangan sempurna, dan mangkatnya Sang Buddha Gautama. Maka itu, di kalangan umat Buddha, Hari Raya Waisak sering disebut juga dengan Tri Suci Waisak.
Lantas, bagaimana tahapan merayakan Hari Raya Waisak dan cara merayakannya di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Tahapan Perayaan Hari Raya Waisak
Perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia mengikuti keputusan World Fellowship of Buddhists(WFB).
Secara tradisional, perayaan Hari Raya Waisak dipusatkan secara nasional di komplek Candi Borobudur, desa Borobudur, kecamatan Borobudur, kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah.
Rangkaian perayaan Waisak nasional secara pokok adalah sebagai berikut:
1. Pengambilan air berkat dari mata air (umbul) Jumprit di Kabupaten Temanggung dan penyalaan obor menggunakan sumber api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan.
2. Ritual "Pindapatta", suatu ritual pemberian dana makanan kepada para bhikkhu/biksu oleh masyarakat (umat) untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan kebajikan.
3. Samadhi pada detik-detik puncak bulan purnama. Penentuan bulan purnama ini adalah berdasarkan perhitungan falak, sehingga puncak purnama dapat terjadi pada siang hari.
Hari waisak ini juga dimanfaatkan oleh umat Buddha untuk menghormati dan merenungkan segala sifat luhur dari Tiratana yaitu buddha, dharma, dan sangha.
Kemudian memperkuat saddha atau keyakinan yang benar berdasarkan tekad, membina paramita atau sifat baik yang berasal dari para leluhur, mengulang kembali dan merenungkan khotbah dari sang Buddha
Selain tiga upacara pokok tadi dilakukan pula pradaksina, pawai, serta acara kesenian.
Namun, karena pandemi Covid-19, ritual-ritual tersebut cenderung dilakukan di rumah masing-masing atau tempat ibadah dengan mengikuti protokol kesehatan.
Cara Merayakan Hari Raya Waisak 2021 di Tengah Pandemi
Kementerian Agama (Kemenag) Bali mengimbau masyarakat untuk tetap melaksanakan kebijakan protokol kesehatan dengan menjalankan 5 M saat merayakan Hari Raya Waisak, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Berikut ini adalah cara merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2565 BE tahun 2021, seperti dikutip dari surat imbauan dari Kemenag Bali.
1. Pujabakti dan Meditasi Detik-detik waisak pada tanggal 26 Mei 2021 pukul 18.13.30 WIB agar tidak dilaksanakan secara massal dengan menghadirkan umat dalam jumlah banyak baik di lingkungan rumah ibadah maupun tempat umum.
2. Rangkaian acara menyambut Hari Wasiak seperti pengambilan api dan air melibatkan umat dalam jumlah banyak ditiadakan.
3. Pujabakti dan Meditasi Detik-detik Waisak di rumah ibadah dapat dilaksanakan terbatas hanya untuk anggota sangha dan/atau pengelola/pengurus rumah ibadah, dengan memperhatikan status zona di mana rumah ibadah berada (hanya zona hijau dan kuning yang memungkinkan).
4. Umat Buddha disarankan melaksanakan Pujabakti dan Meditasi Detik-detik Waisak di rumah.
5. Memanfaatkan teknologi informasi/media sosial dan/atau melakukan live streaming terkait perayaan Tri Suci Waisak 2565 BE tahun 2021.
Selain itu, pelaksanaan persembahyangan di rumah ibadah harus selalu memperhatikan kebijakan pemerintah sampai dengan meredanya pandemi Covid-19.
Editor: Nur Hidayah Perwitasari