Menuju konten utama

Hari Perempuan Internasional: 12 Kisah Unik Google Doodle Hari Ini

Google menggandeng 12 seniman perempuan untuk membuat ilustrasi yang menampilkan kisah masing-masing ilustrator itu sebagai perempuan dari 12 negara berbeda.

Hari Perempuan Internasional: 12 Kisah Unik Google Doodle Hari Ini
Google Doodle hari perempuan internasional 2018. Screenshot/Google.

tirto.id - Tema Google doodle hari ini ikut memperingati Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD). Dalam proyek doodle kali ini, Google menggandeng 12 seniman perempuan untuk membuat ilustrasi yang menampilkan kisah masing-masing ilustrator itu sebagai perempuan dari 12 negara berbeda.

Kedua belas seniman tersebut yakni Francesca Sanna, Philippa Rice, Chihiro Takeuchi, Laerte Coutinho, Tunalaya Dunn, Isuri, Karabo Poppy Moletsane, Estelí Meza, Kaveri Gopalakrishnan, Saffa Khan, Tillie Walden dan Anna Haifisch.

Seniman pertama yang ditampilkan karyanya adalah Francesca Sanna. Ilustrator tersebut lahir di Italia dan sekarang bermukim di Zurich, Swiss. Salah satu karya Francesca di Google Doodle menggambarkan seorang perempuan muda dengan rambut sebahu sedang terbaring dan terjebak dalam kotak sempit.

"Kadang, aku terjebak dalam kotak gelap ini, tempat semuanya tampak sulit dan berat. Di sini aku merasa kesepian dan tak bisa bergerak," tulis Francesca di karyanya itu.

Lima gambar karya Francesca di Google Doodle menyuarakan pentingnya kebersamaan. Rangkaian gambar itu diakhiri dengan lukisan sejumlah perempuan saling berpelukan bersama dan diberi keterangan tulisan, "Kami semua ada di sini bersamamu."

Seniman kedua ialah Philippa Rice. Ia seorang ilustrator dan animator asal Nottingham, Inggris. Philippa Rice populer lewat karya web komiknya di mycardboardlife.com. Karya Rice di Google menggambarkan pengalaman perempuan dengan bayinya dan pesan mengenai pentingnya para ibu saling berbicara dan berbagi tentang masalah yang mereka alami.

Selanjutnya, Google Doodle menampilkan karya Chihiro Takeuchi, seniman papercut dan ilustrator asal Jepang. Ia memberi tajuk karya lukisnya "Usia dan Tahapan". Karya Chihiro menggambarkan para perempuan dari berbagai generasi yang ada di sekitarnya.

Google doodle juga menampilkan karya Laerte. Ia adalah kartunis, penulis naskah dan kreator komik strip asal Brazil. Laerte Coutinho, nama lengkapnya, memberi tajuk karya-karyanya di Google doodle dengan satu kata, "Cinta". Laerte lahir sebagai laki-laki pada 10 Juni 1951. Ia lalu memutuskan menjadi perempuan transgender saat usianya 60 tahun.

Karya yang ditampilkan Google doodle selanjutnya adalah milik Tunlaya Dunn, seorang desainer grafis asal Thailand. Karya-karyanya di Google doodle hari ini bertema "Berbagi Kebaikan".

Perempuan lain yang ditampilkan karyanya oleh Google doodle adalah Isuri. Ilustrator komik bernama lengkap Isuri Merenchi Hewage itu berasal dari Colombo, Sri lanka. Karya-karyanya bercerita tentang perempuan bernama Aarthi, dan bertajuk "Aarthi yang Luar Biasa". Salah satu karya Isuri melukiskan seorang perempuan menaiki sampan di laut dan berusaha menangkap ikan berukuran jauh lebih besar dari perahunya.

Seniman berikutnya ialah Karabo Poppy Moletsane. Google Doodle menampilkan karyanya bertajuk "Kemenangan Ntsoaki". Karabo adalah seniman street art dari Afrika Selatan. Melalui karyanya di Google doodle, dia bercerita kisah gadis bernama Ntsoaki yang meminta kepala suku memberikan izin agar dia mengikuti ritual kedewasaan lelaki, yakni bergulat melawan singa.

Google Doodle juga memuat karya kartunis asal Amerika Tillie Walden, Komikus India Kaveri Gopalakrishnan, dan Ilustator Jerman Anna Haifisch. Dua seniman lain ialah ilustrator Meksiko Estelí Meza dan ilustrator dan seniman grafis asal Inggris kelahiran Pakistan Saffa Khan.

Baca juga artikel terkait GOOGLE DOODLE atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri