tirto.id - Hari Perawat Internasional 2022 diperingati pada 12 Mei. Salah satu alasan Hari Perawat Nasional dibentuk adalah untuk memperingati kelahiran Florence Nightingale pada tahun 1820, seorang filsuf keperawatan modern.
Hari Perawat Nasional pertama kali diadakan pada 1974 oleh International Council of Nurses (ICN). Hari ini juga berfungsi untuk menyoroti peran penting perawat dalam dunia kesehatan.
Setiap tahun ICN memperingati Hari Perawat Internasional dengan produksi dan distribusi materi promosi dan pendidikan.
Materi-materi ini dimaksudkan sebagian untuk menekankan pekerjaan yang berdedikasi dan inovatif yang dilakukan oleh perawat di seluruh dunia.
Tugas perawat sangat penting, tidak hanya untuk peningkatan kesehatan pasien tetapi juga untuk kemajuan perawatan kesehatan di tingkat nasional dan internasional.
Materi juga berfungsi untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu dalam profesi keperawatan itu sendiri, termasuk dampak dari faktor ekonomi dan perjuangan soal gaji dan kondisi kerja yang belum memadai.
Tema Hari Perawat Internasional 2022
Tahun ini, ICN mengambil tema Hari Perawat Internasional 2022, yaitu:
"Perawat: Suara untuk Memimpin - Berinvestasi dalam Keperawatan dan hormati hak untuk mengamankan kesehatan global."
(Nurses: A Voice to Lead - Invest in Nursing and respect rights to secure global health).
Menurut fakta-fakta yang dilansir PAHO, pemerintah perlu lebih banyak melakukan investasi dalam pelatihan dan mempekerjakan perawat.
Investasi dalam pelatihan dan lebih banyak pekerjaan akan meningkatkan ketersediaan perawat. Kebijakan perburuhan akan membantu melindungi para perawat, memperbaiki kondisi kerja dan mempertahankan mereka.
Secara global, 70 persen tenaga kerja kesehatan dan sosial adalah perempuan. Mari kita berdayakan dan dorong kepemimpinan mereka sehingga mereka dapat mencapai pekerjaan yang adil, bermartabat, dan layak.
Sejarah Hari Perawat Nasional
Menurut Britannica, Florence Nightingale menjadi tokoh penting dalam keperawatan pada tahun 1850-an selama Perang Krimea. Saat itu dia ditempatkan di Rumah Sakit Barak di Scutari (Uskudar; sekarang distrik Istanbul). Dia memimpin sekelompok perawat yang merawat tentara Inggris yang terluka.
Ketika dia pertama kali tiba di rumah sakit, dia dikejutkan oleh kondisi fasilitas yang buruk. Ia pun berjuang untuk memberlakukan standar perawatan yang ketat dan memastikan bahwa bangsal tetap bersih dan dipenuhi dengan makanan dan persediaan medis.
Pengalaman Nightingale di Scutari membawanya untuk mengkampanyekan reformasi dalam perawatan kesehatan dan keperawatan. Pada tahun 1860 ia membuka Nightingale School of Nursing di Rumah Sakit St. Thomas di London.
Keberhasilan sekolahnya mendorong pendirian sekolah pelatihan serupa untuk perawat di tempat lain. Di antara institusi awal ini adalah sekolah perawat di Sydney Infirmary and Dispensary (sekarang Sydney Hospital) di Australia, yang dibuka pada tahun 1868 dan dipimpin oleh perawat terlatih St. Thomas, Lucy Osburn.
Sekolah lainnya adalah Sekolah Pelatihan Perawat Bellevue di New York, yang dibuka pada tahun 1873 dan merupakan institusi pertama di Amerika Serikat yang didirikan berdasarkan prinsip-prinsip Nightingale.
Selain itu, sekolah perawat di Fuzhou, Cina, yang didirikan pada tahun 1888 oleh perawat Amerika Ella Johnson dan merupakan lembaga pengajaran berbasis Nightingale pertama di negara itu.
Sekolah-sekolah perintis ini memberikan landasan yang subur untuk pertumbuhan dan kemajuan selanjutnya dari profesi keperawatan modern.
Editor: Yantina Debora