Menuju konten utama

Hari Koperasi Nasional 2023: Manfaat Koperasi Bagi Siswa Sekolah

Manfaat koperasi bagi siswa sekolah salah satunya adalah dapat menambah pengetahuan siswa mengenai dunia bisnis.

Hari Koperasi Nasional 2023: Manfaat Koperasi Bagi Siswa Sekolah
Logo Hari Koperasi Nasional yang ke-76. (FOTO/dekopin.coop)

tirto.id - Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) diperingati setiap 12 Juli. Tema Harkopnas ke-76, 2023 kali ini adalah “Membangun Koperasi Berbasis Kearifan Lokal menuju Ekonomi Gotong Royong yang Mandiri, Modern dan Berdigital.”

Secara singkat, menurut Dekopin, sejarah Hari Koperasi Nasional bisa ditarik hingga ke masa lalu, tepatnya dua tahun setelah Indonesia merdeka.

Dua tahun setelah Proklamasi Kemerdekaan disuarakan, pada 12 Juli 1947, Kongres Koperasi Nasional I dihelat. Kongres ini berlangsung di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kongres Koperasi Nasional I ini menghasilkan sejumlah resolusi, yaitu dibentuknya SOKRI (Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia, serta penetapan 12 Juli sebagai Hari Koperasi Nasional.

Manfaat Koperasi bagi Siswa Sekolah

Koperasi memiliki peran penting dalam pembangunan perekonomian bangsa. Selain itu, koperasi juga menjadi tulang punggung penguatan ekonomi serta kesejahteraan bangsa dan negara.

Dengan peranan koperasi yang sangat penting ini, dasar-dasar ilmu koperasi sebaiknya sudah diajarkan semenjak dini, yaitu mulai dari usia sekolah.

Salah satu wujud dan penerapan ilmu koperasi di sekolah adalah dengan membentuk koperasi sekolah. Dengan menghadirkan koperasi di tiap sekolah, para siswa melatih mental, kejujuran, kedisiplinan, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan.

Berikut adalah beberapa manfaat koperasi bagi siswa sekolah, sebagaimana dilansir dari laman SMKN 1 Maja:

1. Koperasi dapat menambah pengetahuan siswa mengenai dunia bisnis.

Koperasi dapat menjadi ajang belajar siswa untuk mengetahui seluk beluk dunia bisnis. Di koperasi siswa akan belajar tentang bagaimana mengelola barang yang masuk, termasuk barang yang keluar dari koperasi.

Salah satu hal yang cukup penting adalah, siswa dilatih untuk memperhitungkan harga, agar tetap terjangkau, namun tidak membebani koperasi itu sendiri.

Kemudian, keuntungan yang diperoleh koperasi itu akan dikelola bersama sehingga dapat bermanfaat bagi kepentingan bersama.

2. Siswa dapat berlatih untuk bergotong royong dan saling membantu.

Landasan utama koperasi adalah nilai-nilai gotong royong. Gotong royong ini artinya, siswa saling membantu, di kala ada kawan yang kesusahan.

Salah satu cara untuk membantu siswa adalah dengan menyediakan berbagai keperluan sekolah dengan harga miring yang relatif terjangkau.

Selain dapat membantu siswa yang membutuhkan, koperasi juga mendapat laba (walau tidak banyak) dari hasil penjualan. barang-barang keperluan siswa itu.

3. Koperasi dapat membantu siswa mengelola berbagai keperluan pembayaran.

Berbagai keperluan pembayaran, seperti listrik, air, atau tagihan internet bisa dikelola oleh koperasi sekolah. Dengan mengelola pembayaran semacam ini, siswa dilatih untuk bertanggung jawab serta melatih kejujuran saat diminta bantuan oleh orang tua membayarkan tagihan bulanan ke koperasi sekolah.

4. Koperasi dapat membantu pendidikan karakter serta kedisiplinan siswa.

Koperasi sekolah dapat membantu pendidikan karakter, serta kedisiplinan para siswa. Hal ini karena di koperasi siswa diwajibkan untuk membayar iuran, serta menjaga koperasi secara bergantian.

Iuran bulanan, serta jadwal jaga koperasi ini dapat melatih mental serta kedisiplinan siswa dalam melaksanakan tugas dan kewajiban.

5. Di koperasi siswa dapat berlatih menjadi lebih bertanggung jawab.

Saat bergabung dalam koperasi, siswa dilimpahkan berbagai tugas yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Misalnya saja, ketika di koperasi ada siswa yang ditunjuk sebagai sekretaris atau bendahara. Peranan ini menuntut tanggung jawab dan komitmen dari para siswa.

6. Koperasi dapat melatih sikap kerja sama para siswa.

Ketika siswa aktif di koperasi, mereka harus mampu menekan emosi dan ego masing-masing. Seperti layaknya bergabung dalam sebuah organisasi, tiap siswa harus mau bekerja sama dengan anggota yang lain.

Tanpa kerja sama, dan tanpa ego yang mampu ditekan, maka tidak mungkin suatu organisasi, dalam hal ini koperasi, dapat berjalan dengan lancar dan langgeng.

7. Di koperasi siswa belajar mengelola sebuah usaha.

Di koperasi siswa dapat belajar mengelola sebuah unit usaha. Mengelola usaha tentu bukan perkara gampang. Butuh mental yang kuat, serta semangat pantang menyerah.

Koperasi kadang kala juga mengalami pasang surut. Saat-saat seperti inilah siswa dapat melatih mental bisnisnya itu. Ke depan, siswa dapat benar-benar berkarya di dunia usaha yang lebih nyata dan lebih profesional.

8. Siswa dilatih untuk memupuk kebiasaan gemar menabung.

Kebiasaan menabung dan tidak boros adalah bekal penting bagi masa depan siswa. Dengan menabung di koperasi, siswa dilatih untuk berinvestasi, serta selalu mempergunakan uang yang dimiliki secara bijak, sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

9. Siswa dilatih menjadi pribadi yang setia kawan.

Di koperasi siswa dilatih untuk saling bekerja sama, bergotong royong dan setia kawan. Tanpa nilai-nilai ini, tidak mungkin sebuah koperasi akan terus berjalan dan bertahan lama. Selain itu, nilai-nilai ini merupakan modal penting bagi siswa untuk tetap bertahan ketika mereka memasuki dunia kerja.

10. Di koperasi siswa dilatih untuk memiliki keterampilan kerja.

Keterampilan kerja adalah hal penting yang justru amat dicari oleh dunia kerja, ketimbang hanya sekadar prestasi akademik.

Oleh karena itu, di koperasi siswa dilatih dan mengasah keterampilan kerjanya. Misalnya saja, di koperasi siswa dilatih untuk mengelola sebuah unit usaha, mengatur keluar masuk barang, melayani pembeli, serta bagaimana memasarkan sebuah barang atau jasa yang ditawarkan oleh koperasi.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari