tirto.id - Hari Kebaikan Sedunia jatuh setiap 13 November. Peringatan ini dipelopori dengan Gerakan Kebaikan dunia (World Kindness Movement). Tujuannya agar perbuatan baik senantiasa menjadi sorotan dalam kehidupan bermasyarakat, lalu tergerak untuk melakukannya.
PBB belum mengakui Hari Kebaikan Sedunia secara resmi. Meski begitu, peringatan ini sudah diimplementasikan di seluruh dunia.
Gerakan Kebaikan Dunia memperkenalkan peringatan Hari Kebaikan Dunia pada 1998. Kala itu negara seperti Amerika Serikat, Australia, Thailand, dan Kanada berkumpula pada sebuah konferensi. Mereka menyuarakan perlunya memperjuangkan kebaikan di masyarakat dan jadilah peringatan tersebut.
Ucapan Selamat Hari Kebaikan Sedunia
Tidak ada salahnya turut menyuarakan ucapan selamat di Hari Kebaikan Sedunia. Semakin banyak ajakan untuk berbuat baik, potensi kemunculan perbuatan-perbuatan baik diharapkan bertambah banyak. Berikut beberapa ucapan selamat yang dapat disebarkan sebagai caption media sosial:
1. Selamat Hari Kebaikan Sedunia! Mari berbagi kebaikan dimulai dengan mencintai diri sendiri dan menyayangi orang-orang sekitar kita.
2. Kebaikan tidak memandang suku, agama, ras, dan budaya. Kebaikan bersifat universal dan berasal dari nurani murni. Selamat Hari Kebaikan Sedunia.
3. Kebaikan memberikan jalan terang dari gelapnya rasa dengki. Berbagilah kebaikan dan kita akan mendapatkan kebahagiaan. Selamat Hari Kebaikan Sedunia.
4. Kebaikan dalah perbuatan terpuji yang menyentuh hati. Pada dasarnya setiap menusia memiliki sisi baik yang akan sensitif ketika bertemu kebaikan. Kuatkan selalu sisi baik kita kapan pun juga. Selamat Hari Kebaikan Sedunia
5. Sifat kebaikan adalah menular. Saat seseorang mendapatkan kebaikan, dia berusaha meneruskan kebaikan itu pada orang lain. Selamat Hari Kebaikan Sedunia.
6. Cara untuk menyatukan banyak orang adalah melakukan kebaikan. Jadikan kebaikan menjadi pemersatu di antara kita. Selamat Hari Kebaikan Sedunia.
7. Bagai bunga yang mekar, kebaikan memberikan rasa hangat pada hati seseorang sekali pun sedang mengalami kegetiran hidup. Selamat Hari Kebaikan Sedunia.
8. Kebaikan menjadi mata air yang senantiasa memberikan kesegaran pada hati gersang. Mari beri kebaikan untuk siapa pun dan ciptakan senyuman. Selamat Hari Kebaikan Sedunia.
9. Berbuat kebaikan akan menarik berbagai hal baik lainnya. Mari lakukan kebaikan sekarang juga. Selamat Hari Kebaikan Sedunia.
10. Kebaikan kita mungkin jawaban atas doa dari orang lain yang benar-benar membutuhkan. Jadikan kebaikan sebagai kebiasaan dalam hidup. Selamat Hari Kebaikan Sedunia.
Cara Merayakan Hari Kebaikan Sedunia
Kebaikan tidak memiliki batasan pada perbuatan tertentu. Perbuatan baik dapat dilakukan dalam bentuk yang sangat luas. Pada Hari Kebaikan Sedunia, ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menjalankan perbuatan baik, di antaranya:
1. Membagikan pesan-pesan positif
Pesan-pesan baik seperti motivasi akan menyuarakan hal positif dan membuat orang lain tergugah lebih bersemangat menjalani hidup. Jangan remehkan kekuatan kata dalam memengaruhi orang lain untuk selalu berada di jalan kebaikan.
2. Melakukan donasi
Perbuatan baik dapat pula dilakukan dengan berdonasi. Pada kasus kejahatan kemanusiaan, misalnya, akan ada para korban yang perlu dibantu. Seperti di Jalur Gaza, Palestina, saat ini para pengungsi memerlukan bantuan dalam bentuk apa pun untuk bertahan hidup.
3. Membuat daftar perbuatan baik
Salah satu cara agar perbuatan baik menjadi bagian dari hidup kita adalah membuat daftar kebaikan. Setiap bentuk kebaikan yang telah disusun berusaha dilaksanakan secara konsisten.
4. Memberikan pujian
Pujian menjadi cara berbuat baik selanjutnya. Pujian akan menimbulkan sisi postif di hati orang lain. Ketika pujian dilakukan pada perbuatan baik, orang tersebut akan selalu mengingat untuk terus melakukan hal sama di lain waktu.
5. Berbagi makanan untuk tetangga hingga orang yang membutuhkan
Berbagai makanan menjadi jalan efektif untuk mengeratkan hubungan antar-tetangga. Begitu pula membaginya kepada orang-orang membutuhkan, kebaikan ini akan mengurangi kesusahan yang mereka alami.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari