Menuju konten utama

Harga Yamaha Aerox Baru dan Bekas per September 2019, Saingi Vario?

Harga Yamaha Aerox seri tertinggi mencapai Rp27,8 juta, sedangkan harga bekasnya Rp20 juta.

Harga Yamaha Aerox Baru dan Bekas per September 2019, Saingi Vario?
Yamaha aerox 155. foto/https://www.yamaha-motor.co.id

tirto.id - Pasar skuter matic 150 cc praktis menjadi ajang tarung dua pabrikan besar dunia, Yamaha dan Honda. Keduanya sama-sama berkompetisi di sektor yang sama dengan produk andalan masing-masing yaitu Yamaha dengan brand NMAX, sementara Honda dengan PCX.

Namun, dari segi angka penjualan hingga pertengahan 2019, Yamaha NMAX masih lebih unggul dibanding Honda PCX. Hingga Juli 2019, data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia di daerah Jateng dan DIY, NMAX berhasil menjual 28.000 unit, 40 persen dari total penjualan motor Yamaha di dua provinsi tersebut (70.000 unit).

Sejatinya, Yamaha tak hanya menurunkan brand NMAX untuk bersaing di kelas 150 cc. Ada brand Yamaha yang terbilang senior yang diturunkan untuk mendebat pasar milik Honda Vario 150 cc, yaitu Yamaha Aerox 155.

Aerox sejatinya adalah lini motor keluaran lama dari Yamaha. Seri Aerox yang pertama kali dirilis oleh Yamaha 1997 adalah seri Aerox bermesin 50 cc dan 100 cc 2-tak. Namun, karena tak lolos uji emisi di Indonesia, varian ini tak bisa dijumpai di pasar motor skutik kala itu.

Yamaha sempat memberikan asa setelah generasi baru Aerox meluncurkan Aerox 125 LC pada pertengahan Januari 2016. Namun varian ini tak kunjung laku di pasaran sehingga pada Mei 2017, Yamaha terpaksa melakukan tindakan diskontinu terhadap Aerox 125 LC. Varian tersebut, juga sudah tidak bisa ditemui dalam situs resmi Yamaha Indonesia saat ini.

Meski sempat beberapa kali mati suri, Aerox kembali mendapat harapan kala ajang Indonesia Motorcycle Show 2016 digelar. PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing meluncurkan pembenahan besar-besaran dari Aerox. Model yang sebelumnya dibekali mesin 125 cc kini di-upgrade ke kelas lebih tinggi dengan mesin berkapasitas 155 cc. Model teranyar ini hadir di pasar skutik Indonesia dalam 3 varian, yaitu Aerox 155VVA, Aerox 155VVA R-Version dan Aerox 155VVA S-Version.

Spesifikasi

Dimensi dan Kaki-kaki

Yamaha Aerox memiliki dimensi mirip NMAX, yaitu dengan panjang 1.990 mm, lebar 700 mm, dan tinggi 1.125 mm. Perbedaanya di segi panjang sebesar 35 mm. Aerox 155 juga memiliki ground clearance cukup tinggi, yaitu 142 mm dan tinggi tempat duduk 790 mm.

Dengan berat kosong mencapai 116 kg, Aerox memang sedikit tidak ramah dengan tinggi rata-rata orang Indonesia yang hanya 165 cm. Meski sedikit limbung, namun batas tersebut masih bisa ditoleransi oleh badan pengemudi.

Dari segi volume bagasi, Aerox 155 dibekali ruang jumbo yakni 25 lt. Beberapa barang seperti helm dan kelengkapan berkendara lainnya bisa mudat di bagasi. Namun, perluasan dari bagasi ini sedikit banyak berpengaruh pada kapasitas tangki bensin Aerox 155 yang hanya 4,6 lt, sedikit di bawah ukuran full tank dari Honda Vario dengan kapasitas hingga 5,5 lt bensin.

Di bagian ban, Aerox disematkan ban berukuran 110/80 R14 di bagian depan dan 140/70 R14 di bagian belakang.

Pada suspensi, Aerox dipasangkan suspensi depan teleskopik, sementara bagian belakang digunakan suspensi swing ganda. Hal ini membuat penyebaran tekanan di bagian belakang Aerox dapat terdistribusi dengan baik.

Mesin dan Fitur

Aerox 155 dibekali dengan mesin berkapasitas 155,1 cc dengan tipe mesin liquid cooled 4-tak SOHC (Single Over Head Camshaft). Dengan silinder tunggal yang memiliki bore x stroke 58 mm x 58,7 mm, mesin Aerox dapat menghasilkan daya maksimum sebesar 11 Kw / 8000 rpm dengan torsi maksimum 13,8 Nm / 6250 rpm dengan perbandingan kompresi 10,5 : 1. Lagi-lagi, Aerox sanggup menyamai capaian NMAX yang notabene dibanderol dengan harga yang lebih mahal, tepatnya di bidang daya dan torsi maksimum.

Tak hanya itu, ada beberapa fitur dan sistem yang disematkan pada sektor mesin Aerox oleh Yamaha. Teknologi Blue Core yang terdapat pada Aerox merupakan teknologi ciptaan Yamaha yang dikalim dapat menghasilkan performa lebih tinggi tapi hemat bahan bakar.

Mesin 155 cc yang dipasang di Aerox pun dilengkapi dengan Variable Valve Actuation (VVA) sehingga tarikan mesin lebih powerfull. Fitur Smart Motor Generator (SMG) yang dipasang juga berfungsi membuat suara motor lebih halus saat dinyalakan.

Untuk meningkatkan efisiensi tenaga dan juga konsumsi bensin, Aerox sudah disematkan juga dengan Stop and Start System (SSS), yakni fitur penyala-mati mesin otomatis ketika motor berhenti lebih dari 5 detik. Fitur ini sama dengan yang digunakan oleh Honda Vario dengan nama Idling Stop System (ISS).

Tak hanya fitur dalam mesin saja yang dilirik oleh Yamaha. Fitur yang mempermudah pengguna dalam segi keamanan pun bisa ditemukan dari Aerox. Fitur Smart Key System (SKS) pada varian tertinggi Aerox memungkinkan pemilik motor tak perlu lagi memasukkan anak kunci untuk mengunci dan menyalakan motor. Pabrikan hanya menyediakan sebuah remote yang berfungsi untuk mengakses alarm, dan sensor akan aktif mendeteksi remote. Begitu remote terdeteksi, pemilik bisa membuka kunci setang dan menyalakan motor lewat tuas di bawah setang.

Harga

Pada situs resmi Yamaha Indonesia, pabrikan membanderol Yamaha Aerox berbeda sesuai dengan tipenya masing-masing, dengan rincian harga sebagai berikut:

1. Yamaha Aerox VVA (Standar) dibanderol dengan harga Rp24,1 juta.

2. Yamaha Aerox R dibanderol dengan harga Rp25,4 juta

3. Yamaha Aerox S dibanderol dengan harga Rp27,8 juta.

Sementara, untuk harga Yamaha Aerox bekas di situs jual beli daring seperti OLX dan Carmudi di daerah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur, rinciannya adalah

1. Yamaha Aerox VVA (Standar) dibanderol mulai dari harga Rp17 juta hingga Rp21 juta.

2. Yamaha Aerox R dibanderol mulai dari harga Rp18 juta hingga Rp22 juta.

3. Yamaha Aerox S dibanderol mulai dari harga Rp20 juta hingga Rp24 juta.

Bagaimana dengan Vario 150 CC?

Baca juga artikel terkait YAMAHA atau tulisan lainnya dari Wisnu Amri Hidayat

tirto.id - Otomotif
Kontributor: Wisnu Amri Hidayat
Penulis: Wisnu Amri Hidayat
Editor: Agung DH