tirto.id - Indonesia memiliki banyak sekali bangunan peninggalan yang memiliki nilai sejarah, seperti candi dan kuil.
Keindahan struktur bangunan, arsitektur, serta sarat akan nilai budaya dan sejarah menjadikan candi-candi tersebut sebagai obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Salah satu candi yang populer di Indonesia yaitu Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, yang merupakan candi peninggalan Buddha.
Selain itu, ada candi Prambanan di Sleman, Candi Mendut, Candi Ratu Boko, dan candi-candi lainnya yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Salah satu candi yang sedang menjadi sorotan beberapa waktu lalu yaitu Candi Borobudur, lantaran rencana pemerintah untuk menaikkan harga tiket masuk menjadi Rp750 ribu per orang untuk wisatawan lokal, sementara untuk wisatawan mancanegara sebesar 100 dolar AS atau Rp1,4 juta per kunjungan.
Rencana untuk menaikkan tarif tiket masuk ke Candi Borobudur tersebut menuai berbagai reaksi dari masyarakat, karena dinilai terlalu mahal. Namun, menurut pemerintah, kebijakan harga tiket khusus ini hanya bagi wisatawan yang berkeinginan untuk naik bangunan Candi Borobudur.
Sementara wisatawan dalam negeri yang akan berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur harga tiket masuknya tetap Rp50.000, dan untuk anak/pelajar Rp25.000.
Lalu, berapa harga tiket masuk candi-candi yang ada di Indonesia? Berikut daftarnya.
1. Candi Borobudur, Magelang
Candi Borobudur adalah salah satu peninggalan bersejarah umat Buddha di Indonesia. Borobudur dibangun dengan gaya Mandala yang mencerminkan alam semesta dalam kepercayaan Buddha.
Struktur bangunan ini berbentuk kotak dengan empat pintu masuk dan titik pusat berbentuk lingkaran.
Jika dilihat dari luar hingga ke dalam terbagi menjadi dua bagian yaitu alam dunia yang terbagi menjadi tiga zona di bagian luar, dan alam Nirwana di bagian pusat.
Saat ini, masih diberlakukan tiket masuk normal, yaitu untuk wisatawan lokal dikenakan biaya sebagai berikut:
- Usia 10 tahun ke atas: Rp50.000
- Usia 3-10 tahun: Rp25.000
Harga tersebut sudah termasuk premi asuransi Rp500 per orang. Tarif khusus wisatawan lokal bagi rombongan pelajar serta mahasiswa per grup setiap kali masuk, dengan surat pengantar dari sekolah/universitas yaitu sebesar Rp25.000.
Sementara itu, untuk wisatawan asing dikenakan harga tiket sebesar Rp350 ribu untuk pengunjung dewasa, dan Rp210 ribu untuk pengunjung anak-anak.
2. Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta
Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang terbesar di Indonesia. Sampai saat ini belum dapat dipastikan kapan candi ini dibangun dan atas perintah siapa, namun kuat dugaan bahwa Candi Prambanan dibangun sekitar pertengahan abad ke-9 oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu.
Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar Prambanan dan saat ini tersimpan di Museum Nasional di Jakarta.
Prasasti berangka tahun 778 Saka (856 M) ini ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan. Prambanan terletak di Jalan Raya Solo - Yogyakarta, Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Kota Terdekat dari Prambanan adalah Yogyakarta (17 km barat daya) dan Klaten (3 km utara). Candi Prambanan mudah diakses karena berada di jalan raya Solo - Yogya.
Dari kota Yogyakarta Anda dapat menggunakan transportasi umum Transjogja yang berhenti di halte pasar Prambanan.
Semua bus antar kota jurusan Solo juga bisa mengantar Anda sampai depan candi Prambanan. Kota Solo dan Yogyakarta memiliki Bandara Internasional.
Saat ini, Bandara Internasional Yogyakarta, melayani rute penerbangan internasional dari Singapura dan Kuala Lumpur.
Sedangkan Bandara Adi Soemarmo Solo melayani rute penerbangan internasional dari Kuala Lumpur.
Dilansir dari laman Borobudurpark.com, harga tiket masuk ke Prambanan yaitu sebagai berikut:
Wisatawan Lokal
- Usia 10 tahun ke atas: Rp50.000
- Usia 3 s/d 10 tahun: Rp25.000
Tarif khusus wisatawan nusantara bagi rombongan pelajar serta mahasiswa per grup setiap kali masuk, dengan menyertakan surat pengantar dari sekolah/universitas, untuk minimal 20 orang
- TWC Prambanan: Rp 25.000,00
- Paket TWC Prambanan, Plaosan, dan Sojiwan: Rp30.000.
3. Candi Ratu Boko, Sleman, Yogyakarta
Mengutip situs Borobudurpark.com, Candi Ratu Boko terletak sekitar 3 km ke arah selatan dari Candi Prambanan.
Kawasan Ratu Boko yang berlokasi di atas sebuah bukit dengan ketinggian ± 195.97 m diatas permukaan laut. Situs Ratu Boko sebenarnya bukan sebuah candi, melainkan reruntuhan sebuah kerajaan.
Oleh karena itu, Candi Ratu Boko sering disebut juga Kraton Ratu Boko. Disebut Kraton Boko, karena menurut legenda situs tersebut merupakan istana Ratu Boko, ayah Lara Jonggrang.
Diperkirakan situs Ratu Boko dibangun pada abad ke-8 oleh Wangsa Syailendra yang beragama Buddha, namun kemudian diambil alih oleh raja-raja Mataram Hindu. Peralihan ‘pemilik’ tersebut menyebabkan bangunan Kraton Boko dipengaruhi oleh Hinduisme dan Buddhisme.
Kota besar terdekat dari Ratu Boko adalah Yogyakarta. Dengan bandara Internasional Adisutjipto menjadi pilihan bagi turis mancanegara untuk mengunjungi Ratu Boko melalui Yogyakarta.
Akses menuju Ratu Boko dimudahkan oleh lokasinya yang berdekatan dengan Prambanan sehingga memudahkan bagi anda yang menggunakan transportasi umum dari Yogyakarta.
Untuk mengunjungi Candi Ratu Boko, Anda perlu membayar uang tiket masuk:
- Usia 10 tahun ke atas: Rp 40.000
- Usia 3 s/d 10 tahun: Rp20.000
Tarif khusus wisatawan nusantara bagi rombongan pelajar serta mahasiswa per grup setiap kali masuk, dengan surat pengantar dari sekolah/universitas dikenakan tarif sebesar Rp20 ribu, untuk pengunjung minimal 20 orang.
4. Candi Sewu, Klaten
Candi Sewu terletak di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah. Dari kota Yogyakarta jaraknya sekitar 17 km ke arah Solo.
Candi Sewu merupakan gugus candi yang letaknya berdekatan dengan Candi Prambanan, yaitu kurang lebih 800 meter di sebelah selatan arca Rara Jongrang.
Dilansir dari situs Perpusnas.go.id, Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8, atas perintah penguasa Kerajaan Mataram pada masa itu, yaitu Rakai Panangkaran (746-784 M) dan Rakai Pikatan yang beragama Hindu.
Walaupun rajanya beragama Hindu, Kerajaan Mataram pada masa mendapat pengaruh kuat dari Wangsa Syailendra yang beragama Buddha.
Para ahli menduga bahwa Candi Sewu merupakan pusat kegiatan keagamaan masyarakat beragama Buddha. Dugaan tersebut didasarkan pada isi prasasti batu andesit yang ditemukan di salah satu candi perwara.
Prasasti yang ditulis dalam bahasa Melayu Kuno dan berangka tahun 792 Saka tersebut dikenal dengan nama Prasasti Manjusrigrta.
Dalam prasasti tersebut diceritakan tentang kegiatan penyempurnaan prasada yang bernama Wajrasana Manjusrigrha pada tahun 714 Saka (792 Masehi).
Nama Manjusri juga disebut dalam Prasasti Kelurak tahun 782 Masehi yang ditemukan di dekat Candi Lumbung.
Candi Sewu buka untuk pengunjung mulai pukul 06.00-17.00 WIB, dan harga tiket masuk mulai Rp20.000-Rp40.000 per pengunjung.
5. Candi Badut, Malang
Candi Badhut terletak di Desa Karangbesuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Candi yang juga disebut sebagai candi Liswa ini ditemukan pertama kali oleh pakar arkeologi pada 1923.
Menurut situs Perpusnas.go.id, Candi Badhut diduga diperkirakan dibangun jauh sebelum masa pemerintahan Airlangga, yaitu masa dimulainya pembangunan candi-candi lain di Jawa Timur, dan diduga merupakan candi tertua di Jawa Timur.
Sebagian ahli purbakala berpendapat bahwa Candi Badhut dibangun atas perintah Raja Gajayana dari Kerajaan Kanjuruhan.
Dalam Prasasti Dinoyo (tahun 682 Caka atau 760 M), yang ditemukan di Desa Merjosari, Malang, dijelaskan bahwa pusat Kerajaan Kanjuruhan adalah di daerah Dinoyo.
Harga tiket masuk ke Candi Badut Malang yaitu sebesar Rp10.000 per orang.
6. Pura Tanah Lot, Tabanan, Bali
Berbeda dengan daerah lainnya, candi di Bali disebut Pura. Salah satu yang paling terkenal yaitu Pura Tanah Lot.
Pura Tanah Lot yang terletak di sisi pantai pedesaan Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Tanah Lot yang terdiri dari dua kata, yang kata Tanah ditafsirkan sebagai karang tampak seperti gili atau pulau.
Lot atau kata Lod memiliki makna laut. Jadi Tanah Lot yang berarti pulau kecil mengambang di laut. Lokasi yang sekarang disebut sebagai Tanah Lot telah digunakan pada periode Megalitik sebagai tempat suci, terbukti dari adanya menhir.
Berdasarkan kondisi lingkungan, maka struktur Pura Tanah Lot dibangun di dataran karang teratur sudutnya yang hanya terdiri dari satu halaman polos sebagai Jeroan.
Pura Tanah Lot terletak di 30 Km di sisi barat Denpasar kota dan sekitar 11 Km di sebelah selatan kota Tabanan.
Candi ini dibangun di atas batu dengan ukuran 3 hektar dan dapat dijangkau dalam beberapa menit dengan berjalan kaki, karena hanya 20 meter dari bibir pantai. Candi ini sangat terkenal di antara tujuan wisata di Bali dengan pemandangan spektakuler matahari terbenam.
Di beberapa sudut dari terumbu karang di sekitar Pura Tanah Lot terdapat ular jinak yang dipercaya sebagai makhluk yang di keramatkan dan disucikan, ular yang berwarna hitam dan putih di mana menurut masyarakat setempat percaya bahwa sebagai properti dewa dan sebagai penjaga candi dari pengaruh buruk.
Harga tiket masuk untuk wisatawan lokal anak-anak sebesar Rp15 ribu per orang dan Rp20 ribu untuk pengunjung dewasa.
Sementara untuk wisatawan mancanegara, harga tiket masuk sebesar Rp30 ribu untuk anak-anak dan Rp60 ribu untuk dewasa.
Editor: Addi M Idhom