Menuju konten utama
Harga Bahan Pokok 22 Juni 2022

Harga Pangan Naik, Pedagang Minta Pemerintah Segera Turun Tangan

Pedagang meminta agar pemerintah turun tangan memberikan bantuan subsidi distribusi pangan dari wilayah surplus ke wilayah defisit.

Harga Pangan Naik, Pedagang Minta Pemerintah Segera Turun Tangan
Pedagang menjajakan cabai dagangannya di Pasar ar Kranggan, Yogyakarta, Selasa (21/6/2022). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/tom.

tirto.id - Komoditas harga pangan terus mengalami kenaikan, khususnya menjelang Iduladha pada Juli 2022. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) meminta agar pemerintah turun tangan memberikan bantuan subsidi distribusi pangan dari wilayah surplus ke wilayah defisit atau yang kebutuhan pangannya besar.

"Kami sarankan Kemendag dan Kementan tidak saling menyalahkan dan saling berkoordinasi dalam rangka memastikan stok aman, distribusi terdorong dengan baik di pasar-pasar. Kami meminta kepada pemerintah untuk membantu subsidi distribusi dari wilayah-wilayah yang surplus ke wilayah-wilayah yang kebutuhan konsumsinya cukup besar," kata Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan dalam keterangan resmi, Rabu (22/6/2022).

Reynaldi menuturkan saat ini hampir semua negara di dunia menahan komoditas strategis untuk diekspor keluar negeri, termasuk Indonesia. Hal berdampak pada lonjakan harga terutama komoditas impor dibutuhkan di dalam negeri.

"Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian diharapkan untuk melakukan kolaborasi bersama-sama dengan Badan Pangan Nasional dan semua pihak stakeholder yang ada di dalamnya untuk memastikan produksi dan stok cukup pada periode kuartal ini," ungkapnya.

IKAPPI mencatat harga cabai rawit di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) melesat hingga Rp 110.000 per kilogram. Tidak hanya harga cabai rawit yang terus naik. Bawang merah tembus Rp60.000 per kilogram, daging ayam mencapai Rp40.000 per kilogram. Kemudian telur juga sudah mencapai harga tertinggi yaitu Rp29.000 per kilogram serta beberapa komoditas sayuran lain ikut mengalami lonjakan.

Dia menilai daya beli yang turun perlu jadi perhatian pemerintah, sebab hal itu akan berakibat menurunnya omzet para pedagang. Reynaldi berharap pemerintah bisa bekerja sama menjaga dan mulai melakukan pemangkasan rantai distribusi.

"Kami meminta kepada pemerintah untuk bersama-sama menjaga dan memulai pemangkasan rantai distribusi yang cukup panjang karena ini berdampak kepada harga," pungkasnya.

Lonjakan harga sejumlah komoditas juga terpantau dari data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS). Terlihat harga telur ayam di sejumlah daerah mengalami lonjakan.

Telur Ayam

Di Papua telur dijual dengan harga Rp42.550 per kilogram, Nusa Tenggara Timur Rp32.550 per kilogram, Kalimantan Tengah Rp31.600 per kilogram, Gorontalo Rp30.600 per kilogram, Aceh Rp29.800 per kilogram, Nusa Tenggara Barat Rp29.550 per kilogram, Kalimantan Timur Rp29.100 per kilogram, Kalimantan Selatan Rp29.100 per kilogram, Sulawesi Tengah Rp28.350 per kilogram, Lampung Rp27.500 per kilogram, Sulawesi Utara Rp27.400 per kilogram, Jawa Barat Rp27.350 per kilogram, Sumatera Selatan Rp27.150 per kilogram, Jawa Tengah Rp27.000 per kilogram.

Minyak Goreng Curah

Saat ini minyak goreng curah juga masih dijual di atas dengan harga eceran tertinggi (HET). Di Papua minyak goreng dijual dengan harga Rp28.150 per liter, Gorontalo Rp23.650 per liter, Lampung Rp20.500 per liter, Sumatera Selatan Rp18.000 per liter, Nusa Tenggara Barat Rp17.950 per liter, Sulawesi Tengah Rp17.700 per liter, Kalimantan Selatan Rp17.500 per liter, Jambi Rp17.300 per liter, Kalimantan Timur Rp17.000 per liter, Sulawesi Utara Rp16.900 per liter, Bali Rp16.750 per liter, Aceh Rp16.400 per liter, Sulawesi Selatan Rp16.150 per liter, Jawa Tengah Rp16.050 per liter. Harga tersebut masih di atas nominal yang sudah ditetapkan pemerintah untuk minyak goreng curah yaitu sekitar Rp14.000 per liter.

Cabai Rawit

Selain itu ada pula komoditas cabai rawit yang harganya menyentuh Rp100.000 per kilogram di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Misalnya, di Jawa Barat cabai rawit dijual dengan harga Rp94.400 per kilogram, Papua Rp97.100 per kilogram, Sulawesi Tengah Rp97.500 per kilogram, Sumatera Selatan Rp99.000 per kilogram, Kalimantan Selatan Rp99.600 per kilogram, Jambi Rp100.650 per kilogram, Kalimantan Timur Rp101.250 per kilogram, Kalimantan Tengah Rp107.500 per kilogram. Pada periode normal, harga rawit hanya ada di kisaran Rp25-30 ribu per kilogram.

Baca juga artikel terkait UPDATE HARGA PANGAN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin