tirto.id - Harga minyak dunia berfluktuasi pada Jumat (30/9/2016) atau Sabtu pagi WIB. Hal ini dikarenakan investor yang berhati-hati setelah lonjakan harga yang terjadi baru-baru ini. Lonjakan dipicu oleh kesepakatan pengurangan produksi di antara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November bertambah 0,41 dolar AS menetap di 48,24 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Untuk patokan Eropa, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman November turun 0,18 dolar AS menjadi ditutup pada 49,06 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange atau gagal mencapai 50 dolar AS per barel.
Perlu diketahui, pada Rabu (28/9/2016), OPEC mengeluarkan keputusan bersejarah setelah mengadakan pertemuan luar biasa selama enam jam. Para pejabat OPEC sepakat untuk menurunkan produksi minyak dari 33,24 juta barel per hari menjadi 32,5 juta barel hingga 33 juta barel per hari. Ini adalah kesepakatan pemotongan produksi pertama di antara anggota OPEC dalam delapan tahun terakhir.
Presiden OPEC Mohammed Bin Saleh Al-Sada mengatakan dalam konferensi pers bahwa para peserta juga sepakat untuk membentuk sebuah komite guna mempertimbangkan pangsa produksi dari setiap negara anggota, dan kemudian mengajukan laporan tersebut ke pertemuan OPEC berikutnya di Wina pada November.
Kesepakatan ini membuat harga minyak melonjak pada Rabu dimana minyak mentah AS dan minyak mentah Brent melompat lebih dari lima persen. Ini juga tak lepas dari sentimen optimis atas kesepakatan OPEC sehingga harga minyak terus menguat pada Kamis.
Namun, beberapa analis mengatakan masih ada ketidakjelasan atas rinciannya, serta risiko kesepakatan bisa menyelesaikan masalah.
Sementara itu, jumlah rig yang beroperasi di ladang-ladang AS naik tujuh rig menjadi 425 rig pada minggu ini, menandai kenaikan pekan ke-13 dari 14 pekan terakhir, perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes melaporkan pada Jumat.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora