tirto.id - Mendekati bulan puasa pada awal Juni 2016, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengungkapkan, harga komoditas pangan mulai merangkak naik, bahkan lebih tinggi jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Kalau year-on-year, memang masih pada naik. Mei sekarang dibandingkan Mei tahun lalu," kata Suryamin seusai mengikuti rapat koordinasi harga pangan di Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Suryamin mendesak pemerintah untuk melakukan berbagai upaya dalam menjaga stabilitas harga pangan, terutama komoditas daging ayam, daging sapi, beras dan bawang merah, menjelang bulan puasa.
"Sampai minggu ketiga Mei, harga masih banyak terkendali, tapi pemerintah harus menjaga harga. Misalkan harga bawang, kalau dibandingkan bulan lalu naik sedikit, namun kalau dibandingkan tahun lalu, pemerintah harus mengendalikan harga supaya tidak melambung," ujar Suryamin.
Harga bawang merah pada Mei 2016, menurut pantauan BPS mengalami kenaikan 36 persen dibandingkan Mei 2015.
"Untuk komoditas tertentu, seperti bawang saat ini harganya Rp41 ribu. Tahun lalu di bawah Rp30 ribu, tapi Rp41 ribu ini kalau dibandingkan bulan lalu, menunjukkan adanya kenaikan tipis saja," kata Suryamin.
Dalam rapat koordinasi tersebut diputuskan bahwa Kementerian Perdagangan dan Bulog akan mengambil berbagai langkah untuk melakukan stabilisasi harga pangan dengan menyiagakan pasokan. Hal itu dilakukan agar harga daging diupayakan mencapai Rp80 ribu-Rp85 ribu per kilogram dan harga gula tidak melebihi Rp12 ribu per kilogram.
Untuk diketahui, pada 2015, kenaikan harga komoditas pangan menjelang bulan puasa juga terjadi pada akhir Juni. Kenaikan harga tersebut sempat menyumbang inflasi tinggi pada Juni 2015 hingga mencapai 0,54 persen.
Menurut perkiraan BPS, kenaikan harga bahan makanan menjelang puasa ini bisa memberikan kontribusi inflasi pada Mei 2016, meskipun pada April 2016 sempat tercatat deflasi 0,45 persen karena harga pangan masih relatif terkendali.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara