Menuju konten utama

6 Dimensi Profil Pelajar Pancasila Beserta Elemen dan Subelemennya

Berikut ini penjelasan 6 dimensi profil pelajar Pancasila beserta sejumlah elemen dan subelemennya.

6 Dimensi Profil Pelajar Pancasila Beserta Elemen dan Subelemennya
Ilustrasi Pancasila. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - Profil pelajar Pancasila menjadi unsur penting di penerapan Kurikulum Merdeka. Pengembangan profil pelajar Pancasila bahkan melandasi kerangka dasar kurikulum baru tersebut.

Selain itu, profil pelajar Pancasila menjadi bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil pelajar Pancasila pun dijadikan referensi utama yang mengarahkan kebijakan pendidikan.

Dalam struktur Kurikulum Merdeka, pengembangan profil pelajar Pancasila menjadi satu dari tiga komponen utama. Ketiganya adalah kegiatan intrakurikuler (aktivitas belajar di sekolah), kegiatan ekstrakurikuler, dan projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Tiga elemen itu masuk dalam alokasi jam pelajaran sekolah dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Khusus projek penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan dengan melatih peserta didik untuk menggali isu terkait lingkungan sekitar dan berkolaborasi memecahkan masalah tersebut.

Dalam Buku Saku Kurikulum Merdeka terbitan Kemdikbudristek, dijelaskan bahwa penguatan profil pelajar Pancasila merupakan pendekatan pembelajaran berbasis projek kegiatan.

Tujuan utama pelaksanaannya adalah mencapai dimensi profil pelajar Pancasila. Dalam praktiknya, peserta didik diajak untuk menelaah tema-tema tertentu yang menjadi prioritas setiap tahunnya.

Apa saja dimensi profil pelajar Pancasila yang hendak diwujudkan melalui pemberlakuan Kurikulum Merdeka?

6 Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan Elemennya

Mengacu kepada rumusan dari Kemendikbudristek, ada 6 dimensi profil pelajar Pancasila. Masing-masing dimensi itu dijabarkan menjadi sejumlah elemen dan subelemen.

Penerapan setiap subelemen disesuaikan dengan perkembangan usia para peserta didik. Tahapan penerapannya mulai dari fase PAUD, usia 6-8 tahun, usia 8-10 tahun, usia 10-12 tahun, usia 13-15 tahun, hingga usia 16-18 tahun.

Adapun 6 dimensi profil pelajar Pancasila adalah: (1) Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia; (2) Berkebhinekaan Global; (3) Gotong Royong; (4) Mandiri; (5) Bernalar Kritis; dan (6) Kreatif.

Sesuai penjelasan Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan di publikasi resminya [PDF], 6 dimensi profil pelajar Pancasila beserta elemen dan subelemennya adalah sebagai berikut.

1. Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia.

Dimensi ini bermakna bahwa pelajar Indonesia diharapkan menjadi peserta didik yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Para pelajar perlu memahami ajaran agama dan kepercayaannya masing-masing, serta menerapkan hal itu di kehidupan sehari-hari mereka.

Ada lima elemen kunci dalam dimensi ini, yaitu akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak pada alam, dan akhlak bernegara. Adapun subelemen dari masing-masing elemen itu bisa dicermati dalam perincian di bawah ini.

a. Subelemen akhlak beragama:

-Mengenal dan mencintai Tuhan Yang Maha Esa.

-Pemahaman agama/kepercayaan.

-Pelaksanaan ritual ibadah.

b. Subelemen akhlak pribadi:

-Merawat diri secara fisik, mental, dan spiritual.

-Integritas.

c. Subelemen akhlak kepada manusia:

-Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan.

-Berempati kepada orang lain.

d. Subelemen akhlak pada alam:

-Memahami keterhubungan ekosistem bumi.

-Menjaga lingkungan alam sekitar.

e. Subelemen akhlak bernegara:

-Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara RI.

2. Dimensi Berkebhinekaan Global

Dimensi ini mengarahkan agar pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas, serta identitasnya, sembari tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain.

Hal ini diharapkan menumbuhkan perasaan saling menghargai dan potensi terbentuknya kultur baru yang positif sekaligus tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

Dimensi Berkebhinekaan Global mempunyai 4 elemen, yakni mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan, serta berkeadilan sosial. Sejumlah subelemennya ada di bawah ini.

a. Subelemen Mengenal dan Menghargai Budaya:

-Mendalami budaya dan identitas budaya.

-Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta praktiknya.

-Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya.

b. Subelemen Komunikasi dan Interaksi Antar-Budaya

-Berkomunikasi antar-budaya.

-Mempertimbangkan dan menumbuhkan berbagai perspektif.

c. Subelemen Refleksi dan Tanggung Jawab terhadap Pengalaman Kebinekaan

-Refleksi terhadap pengalaman kebinekaan.

-Menghilangkan stereotip dan prasangka.

-Menyelaraskan perbedaan budaya.

d. Subelemen Berkeadilan Sosial

-Aktif membangun masyarakat yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.

-Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama

-Memahami peran individu dalam demokrasi.

3. Dimensi Bergotong-Royong

Dimensi memuat visi bahwa para pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kapasitas melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.

Terdapat tiga elemen utama dalam Dimensi Bergotong-Royong, yakni kolaborasi, kepedulian, dan berbagi. Berikut subelemen dari masing-masing elemen Dimensi Bergotong-Royong.

a. Subelemen Kolaborasi:

-Kerja sama

-Komunikasi untuk mencapai tujuan bersama

-Saling-ketergantungan positif

-Koordinasi Sosial.

b. Subelemen Kepedulian:

-Tanggap terhadap lingkungan Sosial

-Persepsi sosial.

c. Subelemen Berbagi:

-Berbagai hal berharga dengan orang-orang di lingkungan sekitar.

4. Dimensi Mandiri

Dimensi ini memuat pemahaman bahwa para pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri. Dalam dimensi ini, pelajar diharapkan dapat bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.

Ada 2 elemen kunci dalam Dimensi Mandiri, yaitu kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi, serta regulasi diri. Subelemen dari masing-masing elemen tersebut sebagai berikut.

a. Subelemen Pemahaman Diri dan Situasi yang Dihadapi:

-Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi

-Mengembangkan refleksi diri.

b. Subelemen Regulasi Diri:

-Regulasi emosi

-Penetapan tujuan belajar, prestasi, pengembangan diri, dan rencana strategis untuk mencapainya

-Menunjukkan inisiatif dan bekerja secara mandiri

-Mengembangkan pengendalian dan disiplin diri

-Percaya diri, tangguh (resilient), dan adaptif.

5. Dimensi Bernalar Kritis

Dengan adanya dimensi ini, pelajar yang bernalar kritis diharapkan mampu bersikap objektif saat memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif.

Pelajar Indonesia yang bernalar kritis juga didorong bisa memahami keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, sekaligus mengevaluasi dan menyimpulkannya.

Sejumlah elemen di dalam Dimensi Bernalar Kritis adalah: memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir dalam pengambilan keputusan. Berikut sejumlah subelemen dalam Dimensi Bernalar Kritis.

a. Subelemen Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan:

-Mengajukan pertanyaan

-Mengidentifikasi, mengklarifikasi, serta mengolah informasi dan gagasan.

b. Subelemen Menganalisis dan mengevaluasi penalaran:

-Menganalisis masalah

-Mengevaluasi penalaran

-Mengevaluasi dan menganalisis prosedur penalaran.

c. Subelemen Merefleksi dan proses berpikir:

-Merefleksi pemikiran sendiri

-Mengevaluasi pemikiran sendiri

-Menyampaikan pemikiran sendiri.

6. Dimensi Kreatif

Dimensi ini memuat visi bahwa pelajar Indonesia yang kreatif bisa memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.

Elemen kunci dalam Dimensi Kreatif ada tiga, yaitu menghasilkan gagasan orisinal, menghasilkan karya dan tindakan orisinal, memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi. Berikut ini sejumlah subelemen dalam dimensi ini.

a. Subelemen Menghasilkan Gagasan Orisinal:

-Menggabungkan beberapa gagasan menjadi ide yang bermakna

-Menggabungkan beberapa gagasan menjadi ide imajinatif.

b. Subelemen Menghasilkan Karya dan Tindakan Orisinal:

-Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dalam bentuk karya atau tindakan

-Mengapresiasi dan mengkritisi karya atau tindakan.

c. Subelemen Memiliki Keluwesan Berpikir dalam Mencari Alternatif Solusi:

-Mengidentifikasi gagasan-gagasan kreatif

-Membandingkan gagasan-gagasan kreatif

-Merumuskan solusi alternatif.

Subelemen-subelemen masih dijabarkan menjadi beberapa poin untuk disesuaikan dengan tahap atau fase penerapannya, yakni dari usia PAUD hingga 16-18 tahun. Detailnya bisa diakses melalui link ini.

Baca juga artikel terkait PELAJAR PANCASILA atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Iswara N Raditya