tirto.id - Berbagai layanan Kementerian Sosial (Kemensos) kepada masyarakat tak terhambat oleh efisiensi. Meskipun ada penghematan anggaran, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memastikan semua layanan Kemensos akan tetap berjalan prima.
"Meskipun ada efisiensi, layanan tetap jalan," ujar Gus Ipul di Palembang, pada Kamis, 27 Februari 2025.
Gus Ipul mencontohkan berbagai program Kemensos, seperti penyaluran bantuan sosial (bansos) hingga layanan di semua Sentra dan Sentra Terpadu, tetap berjalan maksimal.
"Jadi untuk bansos tetap ada, kemudian untuk honor pendamping tetap ada yang non-ASN. Kemudian yang ketiga, layanan di Sentra juga tetap ada," tegas dia.
Gus Ipul memaparkan hal tersebut saat meninjau layanan terapi di klinik pratama Sentra Budi Perkasa, Palembang, Sumatera Selatan. Dia menyinggung dampak efisiensi karena ingin menjawab kekhawatiran bahwa program Kemensos akan terpengaruh penghematan.
"Di sini [Sentra Budi Perkasa] layanannya tetap buka. Terapi bagi penyandang disabilitas juga jalan. Jadi layanan tetap berjalan," kata dia.
Menurut Gus Ipul, pelayanan yang berjalan normal tak terbatas di Sentra maupun Sentra Terpadu. "Alhamdulillah, saya cek di beberapa tempat lain [UPT Kemensos yang lainnya], layanan juga tetap berjalan," ucap Gus Ipul.
Kemensos Buka Akses Multilayanan di 31 Sentra
Tak hanya berjalan normal, layanan di Sentra dan Sentra Terpadu milik Kemensos saat ini telah ditingkatkan. Kemensos kini membuka akses multi-layanan di 31 Sentra dan Sentra Terpadu yang tersebar di seluruh Indonesia.
Langkah itu merespons permasalahan dan kebutuhan masyarakat yang kian kompleks. Di klinik pratama Sentra Budi Perkasa Palembang, misalnya, jenis layanan yang tersedia kini sudah mencakup pemeriksaan umum beserta tindakan, layanan farmasi, fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara, ruang pojok asi, hingga ruang sterilisasi.
Menurut Gus Ipul, layanan rehabilitasi sosial di Sentra dan Sentra Terpadu Kemensos kini tersedia dengan tiga pendekatan, yakni residensial, keluarga, dan komunitas.
"Pendekatan residensial atau menginap di sini [di asrama Sentra]. Kemudian, pendekatan keluarga yaitu kami datang ke rumah-rumah. Kemudian, [layanan] melalui komunitas yaitu lewat Lembaga Kesejahteraan Sosial [LKS]," jelas dia.
Sentra dan Sentra Terpadu Kemensos pun mempunyai layanan aksi cepat buat merespons kasus yang membutuhkan penanganan segera. Temuan kasus biasanya berasal dari hasil pemantauan berita atau kabar di media sosial.
"Itu layanan-layanan yang ada di sentra kami," kata Gus Ipul.
Saat menyambangi Sentra Budi Perkasa, Gus Ipul sempat menyapa salah satu orang tua pasien yang mengantarkan anaknya menjalani fisioterapi. Dia bilang, "Harus rajin-rajin ke sini bu. Ada terapi, layanan ini gratis. Mudah-mudahan sehat, terapi terus biar sehat lagi ya."
Gus Ipul mengingatkan, warga yang sakit sementara kondisi fungsi sosialnya tidak utuh dapat mengakses layanan rehabilitasi di Sentra maupun Sentra Terpadu Kemensos.
"Namun, bagi yang fungsi sosialnya utuh, mereka harus pindah ke pemberdayaan dan di-graduasi untuk berdaya dan mandiri," lanjut dia.
Artinya, dia menambahkan, "Mereka dibantu kebutuhan-kebutuhan dasarnya, selanjutnya mereka harus didorong untuk meningkat ke pemberdayaan dan di-graduasi."
Dalam kunjungannya ke Palembang, Gus Ipul tidak hanya melakukan pemantauan tetapi juga menyerahkan menyerahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) kepada 11 penerima manfaat dari kalangan difabel.
Bantuan tersebut meliputi alat-alat bantu bagi kaum difabel yang berupa tangan palsu, orthosis kaki palsu kiri-kanan, kursi roda standar, kursi roda cerebral palsy (CP), hingga angkle foot orthosis.
Pada kesempatan yang sama, dia juga menyalurkan bantuan Atensi kewirausahaan yang akan menjadi batu loncatan bagi penerima manfaat untuk keluar dari jerat kemiskinan.
(INFO KINI)
Penulis: Tim Media Servis