Menuju konten utama

Gunung Semeru Meletus & Penjelasan PVMBG Penyebab Semeru Erupsi

Begitu longsor batu panas selesai maka aktivitas Gunung Semeru kembali seperti sediakala yaitu aktivitas gempa yang tidak begitu intens.

Gunung Semeru Meletus & Penjelasan PVMBG Penyebab Semeru Erupsi
Guguran lava pijar Gunung Semeru terlihat dari Desa Oro Oro Ombo, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (2/12/2020). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/rwa.

tirto.id - Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur beberapa hari ini mengalami peningkatan aktivitas yang cukup signifikan.

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) - Badan Geologi, Hendra Gunawan mengatakan erupsi/letusan yang terjadi di Gunung Semeru karena adanya aliran magma dari dalam gunung ke permukaan kawah.

"Erupsi Gunung Semeru karena ada aliran magma dari dalam ke permukaan kawah, sehingga berakibat terjadinya letusan abu, aliran lava dan awan panas," ujarnya saat dihubungi redaksi Tirto.

Hendra mengatakan, meski mengalami peningkatan, hingga saat ini status Gunung Semeru masih bertahan pada level II atau waspada.

Ia juga menjelaskan, aktivitas yang terjadi di Gunung Semeru beberapa waktu terakhir lebih disebabkan oleh tidak stabilnya batu lava di puncak Semeru yang menimbulkan awan panas.

"Secara kegempaan, setidaknya sejak Oktober lalu, relatif tidak intens, adapun terjadinya kejadiaan sesaat tidak stabilnya batu lava di puncak Gunung Semeru menimbulkan awan panas yang cukup jauh, hal ini karena gravitasi yg berakibat longsor tumpukan batu panas dan diikuti awan panas. Begitu longsor batu panas selesai maka aktivitas Gunung Semeru kembali seperti sediakala yaitu aktivitas gempa yang tidak begitu intens," ujarnya.

Aktivitas Gunung Semeru Terkini

Periode pengamatan Kamis, (3/12/2020) pukul 06:00-12:00 WIB

Pengamatan visual

Gunung Semeru tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, selatan dan barat daya.

Keterangan lain

Nihil

Klimatologi

Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, selatan dan barat daya. Suhu udara sekitar 24-31°C.

Pengamatan kegempaan

11 kali gempa Guguran dengan amplitudo 2-5 mm dan lama gempa 50-220 detik.

1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 6 mm, dan lama gempa 50 detik.

Periode pengamatan Kamis, (3/12/2020) 00:00-06:00 WIB

Meteorologi

Cuaca cerah. Angin bertiup lemah ke arah utara, timur laut, selatan, dan barat daya. Suhu udara 22-24 °C.

Pengamatan visual

● Gunung kabut 0-I hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah.

● Gunung dominan tertutup kabut.

Pengamatan kegempaan

■ Letusan

(Jumlah : 1, Amplitudo : 11 mm, Durasi : 55 detik)

■ Guguran

(Jumlah : 13, Amplitudo : 2-11 mm, Durasi : 60-180 detik)

■ Tektonik Jauh

(Jumlah : 1, Amplitudo : 11 mm, S-P : 17 detik, Durasi : 30 detik)

Keterangan lain

Nihil

Tingkat aktivitas

Gunung Semeru Level II (Waspada)

Rekomendasi PVMBG

1. Masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 4 kilometer arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

2. Agar Masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.

3. Perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

4. Mewaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yg berhulu di Gunung Semeru (mengingat banyaknya material vulkanik yg sudah terbentuk).

Baca juga artikel terkait STATUS GUNUNG SEMERU atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH