tirto.id - Gunung Semeru meletus sebanyak dua kali pada hari ini, Jumat, 17 Januari 2020. Dua erupsi Gunung Semeru tersebut masing-masing terjadi pada Jumat pagi dan sore, dengan ekskalasi letusan yang berbeda.
Pada Jumat pagi, sebagaimana laporan di laman Magma Indonesia, Gunung Semeru meletus saat pukul 05.53 WIB. Erupsi gunung Semeru ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 129 detik.
Letusan gunung api di Jawa Timur tersebut juga memicu kolom abu setinggi sekitar 400 meter di atas puncak. Kolom abu hasil erupsi Gunung Semeru pada Jumat pagi terpantau berwarna kelabu dengan intensitas sedang. Asap kolom abu Semeru terlihat mengarah ke timur laut.
Beberapa jam kemudian, pada Jumat sore, Gunung Semeru meletus kembali sekitar pukul 17.22 WIB. Letusan ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi 99 detik.
Erupsi Semeru yang kedua pada hari ini mendorong kemunculan kolom abu setinggi 600 meter di atas puncak. Kolom abu letusan Semeru tersebut berwarna putih hingga kelabu dengan, intensitas sedang hingga tebal, dan terpantau mengarah ke arah utara.
Status Gunung Semeru hingga kini berada di Level II atau Waspada. Pada tahun 2020, Gunung Semeru tercatat baru meletus sebanyak dua kali.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan area bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jongring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas.
Masyarakat juga diminta mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jongring Seloko.
Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG, Badan Geologi, Kementerian ESDM, Hendra Gunawan, erupsi Semeru hari ini kerap terjadi dan berdampak hanya di sekitar puncak gunung setinggi 3.676 mdpl itu.
"Tingkat aktivitas Gunung Semeru masih pada level II atau waspada, sehingga masyarakat dan pendaki tidak boleh melakukan aktivitas di dalam radius 1 kilometer dan wilayah sejauh 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan Jonggring Seloko sebagai alur luncuran awan panas," ujar Hendra sebagaimana dilansir Antara.
- Gunung Anak Krakatau Erupsi pada 31 Desember 2019, Status Waspada
- Info Terkini Gunung Anak Krakatau: Erupsi 2 Kali Jelang Tahun Baru
- Aktivitas Gunung Anak Krakatau saat Kembali Erupsi Hari Ini
- Gunung Merapi Meletus Hari ini: Apa Pemicu dan Ancaman Bahayanya?
- Kondisi Gunung Anak Krakatau usai Erupsi Hari Ini, 29 Desember 2019
Editor: Agung DH