tirto.id - Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali meletus sekitar pukul 17.05 Wita. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau seluruh masyarakat, terutama yang bermukim di sekitar Gunung Agung maupun di Pulau Bali, agar segera menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun pelindung mata sebagai upaya antisipasi potensi bahaya abu vulkanik.
Hal tersebut mengingat adanya potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut (ISPA), seperti dikutip Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Selasa (21/11/2017).
Pemerintah Daerah beserta jajarannya maupun BNPB diminta untuk membangun jaringan komunikasi melalui telepon seluler (Grup WhatsApp) maupun komunikasi melalui radio terintegrasi untuk mengatasi keterbatasan sinyal telepon seluler di antara pihak-pihak terkait mitigasi bencana letusan Gunung Agung, sehingga proses penyebaran informasi dapat terselenggara dengan baik dan cepat.
Seluruh pemangku kepentingan di sektor penerbangan juga diimbau agar terus mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Agung secara rutin, karena data pengamatan dapat secara cepat berubah sehingga upaya-upaya preventif untuk menjamin keselamatan udara dapat dilakukan.
PVMBG Badan Geologi terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, BNPB, BPBD Provinsi Bali dan BPBD Kabupaten Karangasem dalam memberikan informasi tentang aktivitas Gunung Agung.
Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan wisatawan diharapkan untuk tetap tenang namun tetap menjaga kewaspadaan dan mengikuti himbauan Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten/Kota, BPBD Provinsi/Kabupaten/Kota beserta aparatur terkait lainnya sesuai dengan rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi sehingga jika diperlukan upaya-upaya mitigasi strategis yang cepat, dapat dilakukan dengan segera dan tanpa menunggu waktu yang lama.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo