tirto.id - Camila Cabello membuka Grammy Awards 2019 bersama J Balvin, Young Thug, dan Ricky Martin membawakan lagu “Havana” di Staples Centre, Los Angeles, hari Minggu (10/2/2019) waktu setempat.
Dilansir dari Time, Camila tidak hanya mengantarkan nyanyian diatas panggung yang tampak penuh warna dan penari latar, tapi juga sebuah pesan yang dengan mudah terlewatkan.
Pesan itu tersembunyi pada salah seorang yang duduk sambil membaca koran dengan tajuk utama “Bangun Jembatan Bukan Tembok.”
Koran yang digunakan tersebut dijadikan sebagai media untuk menyatakan pendapat mengenai tuntutan berkelanjutan Presiden Donald Trump mengenai tembok di sepanjang perbatasan AS dengan Meksiko.
Hal ini dibuat karena sikap beraninya terhadap tembok perbatasan yang diusulkan oleh Donald Trump.
Ini bukan pertama kalinya Camila membuat komentar publik tentang menjadi seorang imigran. Pada Grammy Awards tahun lalu, mantan anggota Fifth Harmony juga terbuka mengenai asal keluarganya.
"Aku di sini di panggung ini malam ini karena seperti para Pemimpi, orang tuaku membawaku ke negara ini tanpa membawa apa pun di saku mereka kecuali harapan. Mereka menunjukkan kepada saya apa artinya bekerja dua kali lebih keras dan tidak pernah menyerah. Dan jujur, tidak ada bagian dari perjalanan saya yang berbeda dengan mereka, ” katanya yang dikutip dari Access.
“Saya seorang imigran Kuba-Meksiko yang bangga, lahir di Havana timur, berdiri di depan Anda di panggung Grammy di New York City. Dan yang saya tahu ini semua seperti mimpi, anak-anak ini tidak bisa dilupakan dan layak diperjuangkan," lanjutnya.
Tidak heran pertunjukkan ini akan membahas pesan tentang masalah tersebut. Camila sendiri lahir di Kuba dan berimigrasi ke Amerika sejak kecil, sedangkan Ricky Martin adalah warga Puerto Rico dan J Balvin berasal dari Kolombia.
"Havana" sendiri dinominasikan untuk Best Solo Pop Performance di Grammy 2019, dan albumnya dinominasikan untuk Best Pop Vocal Album.
Editor: Yandri Daniel Damaledo
