tirto.id - DPP Partai Golkar membenarkan telah mencabut dukungannya terhadap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam kontestasi Pilgub Jawa Barat 2018. Ketua Harian Badan Pengendali Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar Jawa Barat, M. Qudrat Iswara mengatakan, sikap tersebut diambil karena Ridwan Kamil tidak segera mencari calon wakil gubernur yang bakal mendampinginya.
Iswara sendiri mengaku baru menerima surat penarikan dukungan tersebut dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Minggu sore sekitar pukul 16.00 WIB.
“Setelah Rapat Pleno, kami menerima surat dari Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Ratu Dian,” ucap Iswara saat jumpa pers di Hotel Sultan, Jakarta pada Minggu (17/12/2017) malam.
Lebih lanjut, Iswara menyatakan tidak tahu menahu alasan pasti dari DPP Partai Golkar dalam menarik dukungannya. Akan tetapi, Iswara menerima informasi bahwa Tim Pilkada Pusat telah mengevaluasi dan melihat perkembangan sejak dikeluarkannya rekomendasi terhadap pencalonan Ridwan Kamil di Pilkada 2018 hingga 25 November 2017 lalu.
Seperti disebutkan dalam surat Nomor R-485/GOLKAR/X/2017, Ridwan Kamil memang sudah semestinya menentukan calon Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat sebelum 25 November 2017. “Tim Pilkada Pusat yang memberikan rekomendasi kepada DPP Partai Golkar,” kata Iswara.
Masih dalam kesempatan yang sama, Iswara mengatakan kalau pada 23 November 2017 DPD Partai Golkar telah memberikan surat pengingat kepada Ridwan Kamil untuk segera menentukan calon wakil gubernur. “Itu karena kader-kader di daerah menunggu. Mereka siap untuk segera melakukan pemenangan,” ujar Iswara lagi.
Iswara pun mengindikasikan pentingnya sikap untuk segera menentukan calon wakil gubernur. Pasalnya Ridwan Kamil harus bisa kompak dan ada chemistry dengan pendampingnya, mengingat hari pendaftaran dibuka 18 hari lagi.
Saat disinggung mengenai sosok yang akan menggantikan Ridwan Kamil, Iswara enggan menjawab. Selain karena keputusan tersebut ada pada ranah DPP Partai Golkar, Iswara juga mengatakan kalau untuk saat ini para pengurus akan fokus ke agenda Munaslub terlebih dahulu.
Terkait potensi Ketua DPD Partai Golkar Dedi Mulyadi yang bakal diusung Partai Golkar dalam Pilkada 2018 Jawa Barat pun Iswara enggan berkomentar lebih lanjut. Iswara menampik pencabutan dukungan dikarenakan adanya faktor kedekatan antara Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Partai Golkar yang baru dengan Dedi.
“Tidak ada (pembicaraan antara keduanya itu). Ini terkait mekanisme formal dalam juklak, bahwa tidak ada perkembangan pasca dikeluarkannya rekomendasi,” ungkap Iswara.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Abdul Aziz