Menuju konten utama

Gempa Mentawai 5,4 SR Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa berkekuatan 5,4 SR yang mengguncang Kepulauan Mentawai dirasakan hingga Kota Padang. Kepala BMKG Padang mengatakan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami.

Gempa Mentawai 5,4 SR Tidak Berpotensi Tsunami
Ilustrasi BMKG. ANTARA FOTO/Darwin Fatir/pd/17.

tirto.id - Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat diguncang gempa bumi berkekuatan 5,4 SR pada Rabu (16/8/2017) pukul 11.09 WIB. Gempa ini juga turut dirasakan hingga kota Padang, Sumatera Barat.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, Rahmat Triyono mengatakan bahwa pusat gempa berada di garis 2.30 lintang selatan, 99.84 bujur timur dengan kedalaman 22 kilometer. Rahmat melanjutkan, gempa ini tidak berpotensi tsunami.

“Pusat gempa berlokasi di 44 kilometer Tenggara Mentawai, 133 kilometer Barat Daya Pesisir Selatan, 160 kilometer barat daya Pasaman Barat dan 173 kilometer Barat Daya Padang,” kata Rahmat.

Selain Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Kota Padang, gempa ini juga dirasakan di sejumlah wilayah di Sumatera Barat yakni Bukittinggi, Payakumbuh, Padang Panjang, Painan, Tuapejat dan Sawahlunto.

Dikutip dari Antara, sejumlah warga Padang mengakui getaran gempa dirasakan cukup kuat.

"Saya sedang di kantor tiba-tiba kaca bergetar sehingga langsung lari ke luar," kata salah seorang warga Padang Khairunisa, Antara.

Getaran gempa ini juga membuat warga yang sedang melakukan aktivitas di dalam rumah bergegas keluar untuk menyelamatkan diri. Mereka khawatir akan tertimpa reruntuhan dan terjadinya gempa susulan. Melihat hal ini, Pakar Gempa Universitas Andalas Padang Badrul Mustafa menilai kesadaran warga Padang ketika terjadi gempa sudah lebih baik dari sebelumnya.

“Dulu gempa dengan kekuatan II MMI saja warga suah panik dan berhamburan ke luar rumah serta memenuhi jalan-jalan untuk melakukan evakuasi,” ingat Badrul.

Lanjut Badrul, warga yang terkena gempa kini mulai terlihat tenang ketika menghadapi gempa. Bahkan sebelumnya ketika gempa mengguncang Pantai Padang, warga pun tetap beraktivias seperti biasa setelah terjadinya gempa. Badrul mengatakan para warga telah berpengalaman setelah mengalami beberapa kali gempa.

Badrul juga melihat tingkat kesadaran warga terhadap gempa juga sudah mulai membaik dikarenakan berbagai sosialisasi yang dilakukan sudah cukup efektif. Ini yang membuat warga lantas tidak panik ketika terjadinya gempa.

Gempa 4,9 SR Juga Guncang Maluku Tenggara Barat

Sementara itu, gempa tektonik berkekuatan 4,9 Skala Richter terjadi di laut pada jarak 197 kilometer arah timur Kota Huwai, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Propinsi Maluku pada kedalaman 149 kilometer, tidak berpotensi Tsunami.

Kepala Stasiun Geofisika Manado Irwan Slamet mengutip Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mengatakan, dampak yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Pulau Damar, Pulau Babar dan Pulau Sermata dalam skala intensitas II SIG-BMKG atau III MMI.

"Artinya guncangan gempa bumi ini berpotensi dirasakan hanya oleh beberapa orang dan tidak berpotensi merusak bangunan. Sampai saat ini belum ada laporan yang dirasakan dari masyarakat setempat," kata Irwan di Manado, Rabu (16/8/2017).

Dia menjelaskan, penyebab terjadinya gempa tektonik ini diperkirakan akibat aktivitas subduksi lempeng ke arah barat di bawah Laut Banda yang menyebabkan terjadinya deformasi/patahan batuan pada kedalaman 149 kilometer di zona "Deep Weber" bagian selatan.

Gempa bumi Laut Banda ini, lanjut dia, termasuk dalam klasifikasi berkedalaman menengah yang tidak membahayakan.

Meskipun gempa bumi ini terjadi di laut, tetapi hasil pemodelan yang dilakukan BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi Tsunami.

Dia menambahkan, hingga pukul 10:05 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

"Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ajaknya.

Sebelum terinformasi gempa terjadi di 232 kilometer barat laut Maluku Tenggara Barat dengan kekuatan 5,0 Skala Richter pada pukul 09:42:49 WIB dengan kedalaman 156 kilometer, Rabu (16/8/2017).

Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yandri Daniel Damaledo
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo