Menuju konten utama

Gempa Magnitudo 5,0 di Lebak Hari Ini Tak Berpotensi Tsunami

Belum ditemukan kerusakan infrastruktur akibat gempa dan masyarakat masih berkegiatan seperti biasa.

Gempa Magnitudo 5,0 di Lebak Hari Ini Tak Berpotensi Tsunami
Ilustrasi gempa bumi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Gempa 5,0 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Lebak, Banten, pada Jumat (7/12/2018) pukul 06.43 WIB hari ini tidak berpotensi tsunami.

"Kami sejauh ini belum menerima laporan adanya kerusakan infrastuktur maupun korban jiwa akibat gempa itu," kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Madias, saat dihubungi di Lebak, Jumat.

Gempa bumi berkekuatan 5,0 magnitudo berlokasi di 7,19 Lintang Selatan (LS), 105,83 Bujur Timur (BT), 83 kilometer barat daya Kabupaten Lebak dengan kedalaman 19 kilometer, dan tidak menimbulkan tsunami.

Keadaan masyarakat yang tinggal di pesisir selatan Lebak yang lokasinya berdekatan dengan pusat gempa relatif normal. Kemungkinan besar gempa berkekuatan 5,0 magnitudo itu tidak menimbulkan kerusakan infrastuktur.

Saat ini, kegiatan masyarakat di pesisir selatan di antaranya di Kecamatan Wanasalam, Pangarangan, Cihara, Bayah, dan Panggarangan seperti biasa atau normal.

"Kami minta masyarakat tetap tenang dan tidak panik adanya gempa itu," kata dia.

Menurut dia, guncangan gempa 5,0 magnitudo itu relatif kecil sehingga tidak menimbulkan kerusakan rumah di permukiman warga, juga infrastuktur maupun korban jiwa.

BPBD setempat minta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan untuk meminimalisasi jatuhnya korban bencana.

"Kami tetap siaga selama 24 jam guna mengantisipasi terjadi bencana alam, sehingga dapat bergerak cepat untuk melakukan evakuasi penyelamatan korban," katanya.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, saat ini BPBD Kabupaten Lebak masih mengumpulkan informasi terkait dampak gempa.

Sutopo mengimbau masyarakat untuk selalu tenang menyikapi setiap informasi gempa. Masyarakat tidak perlu panik dan cemas.

"Lihat lokasinya apakah di darat atau laut. Jika di darat pasti guncangan dirasakan keras apalagi jika dekat permukiman," ujar Sutopo.

Jika kedalaman gempa kurang dari 20 kilometer berarti sumbernya dangkal. Sutopo menyebut, rata-rata setahun ada 5.000-6.000 kejadian gempa dari kecil hingga besar di Indonesia.

Baca juga artikel terkait GEMPA LEBAK

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra