Menuju konten utama

FPI Klaim 50 Juta Alumni & Simpatisan 212 akan Hijrah dari Facebook

Aplikasi media sosial Rtimes merupakan satu di antara tiga aplikasi yang dipromosikan FPI lantaran diblokir Facebook.

FPI Klaim 50 Juta Alumni & Simpatisan 212 akan Hijrah dari Facebook
Ilustrasi Puluhan ribu massa dari Front Pembela Islam (FPI), Jum'at, (14/10). TIRTO/Andrey Gromico

tirto.id - Front Pembela Islam (FPI) sudah mulai meminta anggota dan simpatisannya tidak menggunakan layanan media sosial Facebook, Senin (25/12/2017). Anjuran ini disampaikan lantaran akun media sosial FPI diblokir penyedia layanan.

Sekretaris DPD FPI Jakarta Novel Bamukmin menerangkan anjuran buat berpindah platform dari Facebook redaksitimes.com atau RTimes tak hanya disampaikan buat anggota atau simpatisan FPI, melainkan kepada seluruh jaringan alumni aksi 212.

“[Anjuran] Ini bukan FPI saja. Tapi alumni 212. Alumni yang hadir saja 212 tahun kemarin, ada 8 juta, mereka akan berangsur-angsur akan tinggalkan facebook,” kata Novel kepada Tirto.

Novel menaksir, jumlah alumni dan simpatisan 212 yang akan beralih dari Facebook mencapai 50 juta orang lantaran jaringan alumni 212 tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. Jaringan ini pula, kata Novel, yang membikin Anies-Sandi dan Wahidin-Andika menang di Pilkada Jakarta dan Pilkada Banteng.

“Alumni perwakilan semua dari beberapa daerah di Indonesia. Suara kami, Jakarta dan Banten menang pilkada itu spirit 212,” ucap Novel.

Aplikasi media sosial Rtimes merupakan satu di antara tiga aplikasi yang dipromosikan FPI lantaran diblokir Facebook. Saat Tirto mencoba menjajal platform ini, tampilan dan layanannya mirip dengan Facebook, yang membedakan, Rtimes mengadopsi dashboard Facebook mobile ke dalam tampilan desktop. Selain Rtimes ada geevv.com dan callind.com yang juga dipromosikan buat menggantikan Google dan WhatsApp.

Sejauh ini, Novel belum mengetahui berapa jumlah pasti dari anggota atau simpatisan FPI dan alumni 212 yang sudah berpindah platform. Ia mengaku, belum mengecek jumlah mereka. dan

“Kami enggak ada ada target waktu, tapi terus kami sosialisasikan minimal alumni 212. Semua grup 212 berserta jamaahnya sudah tinggalkan Facebook,” kata Novel Bamukmin.

Promosi tiga aplikasi ini mulai disebar sejak Senin, 25 Desember 2017. Promosi ini merupakan langkah FPI untuk menepati janji menggelar boikot terhadap Facebook. Seruan memboikot Facebook diserukan Novel pada Kamis (21/12) lalu. Pemboikotan ini dilakukan selama 24 jam pada hari Natal. Boikot ini sebagai sebagai bentuk kekecewaan FPI lantaran aku media sosial mereka diblokir Facebook dan Twitter.

Novel menjelaskan, seruan ini bukan bersifat pemaksaan. Ia mengaku hanya mengimbau karena menurutnya Facebook tidak berpihak kepada perjuangan umat Islam dengan banyaknya akun anggota FPI dan pentolan 212 yang diblokir.

"Sejak diblokir sudah tidak buat Facebook lagi. Capek. Buat [akun kemudian] diblokir lagi," kata Novel.

infografik main facebook bikin kaya mark

Jika merujuk pernyataan Novel, 50 juta pengguna yang akan hijrah dari Facebook itu setara dengan 37,04 persen dari 133.574.277 suara sah saat Pemilu Presiden 2014. Jumlah tersebut itu berselisih sekitar 8 persen dengan jumlah suara yang diperoleh Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Pada Pilpres 2014, pasangan tersebut memeroleh 62.576.444 suara atau 45,85 persen dari suara sah tersebut.

Klaim Novel juga mencakup 27,38 persen jumlah penduduk Indonesia yang sudah memiliki KTP pada 2015, sebesar 182.588.494 jiwa. Melihat jumlah tersebut, klaim Novel menjadi perlu diperhatikan. Mengingat, angka pengguna Facebook di Indonesia diprediksi berkurang.

Baca juga artikel terkait FPI atau tulisan lainnya dari Mufti Sholih

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mufti Sholih
Penulis: Mufti Sholih
Editor: Mufti Sholih