tirto.id - Fitur video call milik iOS, Facetime, sempat dimatikan oleh Apple pada Selasa (29/1/2019) kemarin, karena ada bug (lubang kelemahan software) yang mengintervensi panggilan di aplikasi tersebut.
Bug membuat pengguna FaceTime yang menggunakan iPhone dapat mendengar suara meskipun orang yang dihubungi belum mengangkat panggilan video tersebut. Bug ini juga menjangkiti panggilan grup di FaceTime.
Laman CNet melaporkan, bug ini mengaktifkan mikrofon tanpa sepengetahuan pengguna. The Verge menuliskan bug ini menampilkan video, padahal penerima menolak panggilan tersebut.
Juru bicara Apple menyatakan sudah mengetahui kasus ini dan akan melakukan perbaikan untuk mengatasi bug tersebut.
"Kami sudah mengetahui masalah ini dan sudah mengidentifikasi solusi, akan dirilis dalam bentuk pembaruan perangkat lunak minggu ini," kata Apple, dikutip dari Reuters.
Apple melalui situs resmi mengumumkan, fitur FaceTime untuk sementara dimatikan, mereka belum mengumumkan kapan aplikasi panggilan video ini bisa diakses kembali.
Sebelum kasus bug ini viral, Grant Thompson, seorang remaja berusia empat belas tahun, sebenarnya telah menemukan bug ini secara tidak sengaja, saat itu membuat panggilan grup FaceTime dengan teman-temannya, untuk mengoordinasikan strategi selama bermain game "Fortnite" pada Minggu (19/1/2019) lalu.
Dalam sembilan hari setelah Grant menemukan bug, ibu Grant, Michele Thompson, mengatakan dia berusaha untuk menghubungi Apple, dengan mengirim email, menelepon, mencuit di akun Twitter CEO Tim Cook dan bahkan mengirim faks surat ke bagian firma hukumnya.
Seorang pengacara di Tucson, Arizona, ingin memastikan agar Apple segera memperbaiki masalah ini sebelum jatuh ke tangan yang salah.
Pada 20 Januari, dia mengunggah tentang masalah ini di Facebook dan Twitter: "Anak saya menemukan kelemahan keamanan utama di iOS terbaru Apple. Dia dapat mendengarkan suara di iPhone / iPad Anda tanpa persetujuan. Saya punya video. Saya telah melaporkan hal ini ke @AppleSupport dan menunggu respons mereka. Ini hal yang menakutkan!" demikian cuit pengacara tersebut lewat akun Twitter @MGT7500 pada 21 Januari 2019.
A quote from the mother of the 14 yr old who discovered the FaceTime bug on 1/19/19… pic.twitter.com/J3JADsq0ku
— John H. Meyer (@BEASTMODE) January 29, 2019
Apple dinilai sangat lambat dalam merespons dan memperbaiki masalah ini. Sejak ditemukan pertama kali pada 19 Januari 2019 lalu, namun pada hari Senin 28 Januari 2019 barulah Apple berlomba untuk menonaktifkan Group FaceTime dan mengatakan sedang memperbaikinya. Demikian laporan The New York Times.
Perusahaan bereaksi setelah pengembang melaporkan kecacatan FaceTime dan ditulis di situs penggemar Apple 9to5mac.com, dalam sebuah artikel yang kemudian menjadi viral.
Sejak mengumumkan akan memperbaiki bug, hingga kini, Apple belum membahas bagaimana hal ini bisa terjadi, dan mengapa mereka lambat menanggapi laporan Ibu Thompson.
Bug yang mudah dieksploitasi ini adalah mimpi buruk keamanan setiap perusahaan dan impian setiap agen mata-mata, cybercriminal, dan penguntit.
Dalam email ke tim keamanan produk Apple, Ibu Thompson mencatat bahwa dia dan putranya hanyalah warga negara biasa yang percaya mereka telah menemukan kelemahan yang dapat merusak keamanan nasional.
Editor: Yandri Daniel Damaledo