Menuju konten utama

Final Liga Champions 2018: Blunder Loris Karius, Duka Liverpool

Blunder Loris Karius menjadi salah satu kunci kegagalan Liverpool di final Liga Champions 2018.

Final Liga Champions 2018: Blunder Loris Karius, Duka Liverpool
Penjaga gawang Liverpool Loris Karius memegang bola setelah Gareth Bale dari Real Madrid mencetak gol kedua timnya selama pertandingan final Liga Champions antara Real Madrid dan Liverpool di Stadion Olimpiyskiy di Kiev, Ukraina, Sabtu, 26 Mei 2018. (AP Photo / Darko Vojinovic)

tirto.id - Blunder Loris Karius menjadi kunci duka Liverpool di final Liga Champions pada Minggu, 27 Mei 2018. Kiper asal Jerman kelahiran 22 Juni 1993 ini menjadi penyebab gol pertama Real Madrid yang dicetak oleh Karim Benzema dan gol ketiga Los Blancos oleh Gareth Bale.

Blunder pertama Karius terjadi pada menit ke-51. Ketika itu dia berupaya untuk mengirimkan bola. Namun, kiper yang pernah tampil untuk Mainz, jusru tidak melihat pergerakan Karim Benzema. Bola lemparan Karius yang tanggung dicocor dengan mudah oleh Benzema untuk skor 1-0.

Setelah itu, Sadio Mane membuat Liverpool menyamakan kedudukan. Lalu, lahirlah gol Gareth Bale dengan tendangan saltonya membelakangi gawang Karius. Soal gol Bale itu, Karius dapat 'dimaafkan' karena tidak adayang bisa diperbuat olehnya.

Namun, untuk gol ketiga Real Madrid, Loris Karius kembali layak disorot. Kiper tersebut tidak dapat menangkap tembakan Bale yang tampaknya bisa diamankan. Bola lepas dari tangannya, dan masuk gawang untuk menjadi pengunci skor 3-1.

Musim ini sendiri Loris Karius adalah pilihan utama Liverpool di Liga Champions. Kiper yang sempat masuk ke tim U-21 Manchester City ini selalu tampil penuh dalam 13 pertandingan yang dilalui oleh The Reds sejak babak penyisihan grup hingga final.

Dalam kurun waktu tersebut, gawang Karius kebobolan 16 kali. Ia mengalami lima clean sheet, meski yang terakhir terjadi pada leg pertama perempat final mealwan Manchester City.

Kapten Liverpool Jordan Henderson, menolak untuk menuding Loris Karius sebagai biang keladi kekalahan timnya. Bagi Henderson, kesalahan Liverpool bukan kesalahan individual pemain, tetapi kesalahan seluruh tim.

"Soal gol pertama (Madrid) saya tidak begitu yakin yang terjadi. Saya tidak tahu apakah gol tersebut layak disahkan atau apakah dia sedikit terhalang bola lepas dari tangannya.

"Dan kemudian jelas tendangan overhead (Bale, gol kedua), dia (Loris) tidak bisa berbuat apa-apa. Kemudian (gol) ketiga, jelas bola seperti itu sulit bagi penjaga gawang manapun.

"(Kekalahan Liverpool) Ini bukan tentang dia dan kesalahan yang mungkin diperbuatnya, tetapi tentang kami sebagai sebuah tim. Kami tiba di sini sebagai sebuah tim, jadi kami kalah sebagai satu tim pula," kata Henderson dikutip laman resmi Liverpool.

Meskipun Henderson sudah mengeluarkan kalimat penyejuk, Loris Karius tetap tidak akan mudah melupakan masalahnya di final Liga Champions musim ini. Pasalnya, andai Liverpool menang, maka ini adalah gelar pertama The Reds sejak 2005, gelar pertama Liverpool bersama Jurgen Klopp, sekaligus gelar keenam timnya sepanjang sejarah.

Baca juga artikel terkait LIGA CHAMPIONS atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Fitra Firdaus