Menuju konten utama

Film 'Terima Kasih Emak, Terima Kasih Abah' Rilis 16 April 2020

Film 'Terima Kasih Emak, Terima Kasih Abah' akan tayang pada 16 April 2020 mendatang.

Film 'Terima Kasih Emak, Terima Kasih Abah' Rilis 16 April 2020
Ilustrasi Nonton bioskop. foto/istockphoto

tirto.id - Film Terima Kasih Emak, Terima Kasih Abah (TETA) akan rilis di bioskop-bioskop Indonesia pada 16 April 2020 mendatang. Secara garis besar, kisah film ini merujuk saat Emak dan Abah pada film Keluarga Cemara yang telah semakin tua, dan anak-anaknya yang juga telah dewasa serta memiliki anak.

Adapun judul film sepertinya merujuk pada salah satu lagu soundtrack Keluarga Cemara berjudul Harta Berharga. Dalam liriknya terdapat kalimat, “Terima kasih, Emak. Terima kasih, Abah. Untuk tampil perkasa. Bagi kami putra-putri. Yang siap berbakti.”

Dilansir dari akun Instagram tetamovie, pengerjaan proyek film ini bermula dari reuni para pemain film dan sutradara Dedi Setiadi. "Kangen... lalu berusaha ketemu dan berpelukan. Spontan berteriak bareng rindu shooting!!!” tulisan dalam salah satu keterangan foto unggahan tetamovie.

Berembug dengan Adi Kurdi dan Novia Kolopaking, disambut hangat yang lainnya lalu berjodoh dengan Alimi Pictures. Maka Berproses. Seru juga debat berbagai hal, persiapan dan shooting dalam suasana reuni yang tak habis-habis.”

TETA akan berada dalam arahan sutradara Dedi Setiadi. Para pemain yang bergabung di antaranya Adi Kurdi, Novia Kolopaking, Ceria Hade, Anisa Fujianti, Pudji Lestari, Novia Syahrani, Azka Dimas, Cut Ashifa, Rezky Adhitya, Naomi Zaskia, dan Dimas Aditya.

Sebelum menyutradarai film ini, Setiadi merupakan sutradara film Naga Bonar Reborn (2019), Azrax Melawan Sindikat Perdagangan Wanita (2013), dan True Love (2011). Sementara lima film terakhir Adi Kurdi yaitu Koki-Koki Cilik (2018), Triangle: the Dark Side (2016), Catatan Dodol Calon Dokter (2016), Kapan Kawin? (2015), dan Finding Srimulat (2013). Untuk Novia Kolopaking sebelumnya bermain di film Perempuan Kedua (1990) dan Brahma Manggala (1988).

Apabila kita mengingat kisah Keluarga Cemara sebagai landasan film TETA, cerita bermula saat Abah telah kehilangan rumah dan hartanya. Hal itu merupakan konsekuensi membayar hutang kakak iparnya yang terlampau banyak.

Kemudian Abah sekeluarga pindah ke rumah di desa terpencil daerah Jawa Barat. Rumah itu merupakan rumah masa kecilnya, sebuah warisan dari ayahnya. Mulanya, mereka berencana tinggal untuk sementara selama proses pengadilan kasus hutang kakaknya. Sayangnya, mereka kalah di pengadilan.

Keputusan pengadilan itu membuat keluarga Abah terancam tinggal selamanya di rumah kecil tersebut dalam keadaan miskin. Tidak hanya Abah, Euis, anak pertama Abah juga ikut membantu mencari uang untuk keluarga.

Sementara Cemara atau Ara yang masih kecil terlihat tetap bersemangat menjalani hidup. Mereka saling bahu-membahu bangkit dari keterpurukan kondisi ekonomi. Keluarga Cemara merupakan adaptasi serial televisi berjudul sama karya Arswendo Atmowiloto.

Baca juga artikel terkait FILM INDONESIA atau tulisan lainnya dari Sirojul Khafid

tirto.id - Film
Kontributor: Sirojul Khafid
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Alexander Haryanto