tirto.id - Film horor Makmum yang tayang di bioskop Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam mendapat penghasilan kotor sebesar 5,18 juta Ringgit Malaysia (RM) di Negeri Jiran. Pendapatan itu setara dengan Rp17,5 miliar dengan kurs ringgit hari ini sekitar Rp3.366.
Dalam unggahan di akun instagram Blue Water Films sebagai rumah produksi Makmum dan akun instagram Antenna Entertainment dituliskan pendapatan itu diperoleh Makmum setelah penayangan sebelas hari di Malaysia.
Sementara di Indonesia, sudah ada 575.434 orang yang menonton Makmum, menurut situs web Film Indonesia. Apabila rata-rata harga tiket bioskop Rp40 ribu, maka pendapatan Makmum di Indonesia lebih dari Rp23 miliar.
Makmum bercerita tentang Rini (Titi Kamal), seorang mantan anggota asrama. Rini menyutujui ajakan pengelola asrama, Ibu Kinanti (Jajang C. Noer), untuk kembali ke asrama yang pernah dia tempati dahulu.
Tidak hanya tinggal, saat ini Rini juga akan mengelola asrama. Permintaan Ibu Kinanti bukan tanpa alasan. Akhir-akhir ini, dia mulai sakit-sakitan dan memerlukan bantuan.
Sebelum Rini datang, asrama dipimpin oleh Rosa (Reny Yuliana), perempuan berhati dingin dan keras. Saat masa liburan, tiga anak, Nurul (Tissa Biani), Putri (Adila Fitri), dan Nisa (Bianca Hello), tidak diizinkan pulang lantaran nilai mereka jelek.
Saat berada di asrama, mereka bertiga sering mengeluh ada teror dari makhluk gaib, terutama saat sedang salat. Ada semacam “makmum” gaib atau makhluk yang mengikuti saat salat.
Saat Rini tiba dan bertemu ketiga anak asrama, dia menyadari ada sesuatu yang memang tidak beres di dalam asrama ini, sesuatu yang menyangkut dendam masa lalu. Rini berusaha membantu ketiga anak tersebut. Sayangnya, dia tidak tahu nyawanya sendiri terancam.
Dilansir Antara News, Makmum versi film pendek telah tayang di beberapa festival seperti Hellofest, PopCon Award, Jogja Netpac Asian Film Festival dan The Crappy International Movie di Suece, Spanyol.
Dalam penggarapan film pendeknya, Riza Pahlevi, selaku sutradara menyadari kemungkinan akan menimbulkan pro-kontra apabila menggabungkan dunia horor dan religius. Untuk mempersiapkannya, dia melakukan riset ke para tokoh agama.
"Sejauh waktu film itu kami buat, pasti ada pikiran nantinya ada kontra dengan masyarakat. Makanya, kita riset ke tokoh agama, benar-benar belajar tentang salat Tahajud dan segala macam lebih dalam lagi agar tidak salah dan meleset," ujarnya.
"Padahal sebenarnya bagi orang-orang maupun tokoh agama sekalipun mereka meyakini sosok 'makmum' itu ada, dan itu hal yang wajar. Orang-orang yang tinggal di asrama, pesantren, itu sering banget mengalaminya," katanya.
Setelah proses pengambilan gambar selesai sekitar tahun 2015, film tersebut diunggah di akun YouTube. Awalnya Riza sempat ragu untuk membuat film pendek Makmum menjadi proyek layar lebar.
“Kami bertahun-tahun tidak menemukan formula yang tepat, bagaimana membuat cerita panjangnya. Walau sempat ragu-ragu, kita beranikan diri untuk ambil proyek film layar lebarnya, kata Pahlevi yang membuat film pendek Makmum berdurasi sekitar tujuh menit.
Makmum juga merupakan film horor pertama Titi Kamal. Dia merasa karakter dalam film ini berbeda dengan peran yang biasa dia mainkan sebelumnya yang fun dan happy.
"Deg-degan banget. Ini kan film horor pertama, biasanya [karakternya] yang fun dan happy. Sangat deg-degan dan sangat excited," ujar Titi.
Makmum versi film panjang digarap oleh Hadrah Daeng Ratu dan penulis naskah Alim Sudio, Riza Pahlevi, dan Vidya Talisa Ariestya. Film berdurasi 95 menit ini berada dalam naungan studio produksi Blue Water Films dan Dee Company.
Sebelum film ini, Hadrah Daeng Ratu merupakan sutradara Sabotase (2009), Heart Beat (2015), Super Didi (2016), Mars Met Venus (Part Cowo) (2017), Mars Met Venus (Part Cewe) (2017), Jaga Pocong (2018) dan #Malam Jumat The Movie (2019).
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Dipna Videlia Putsanra & Dipna Videlia Putsanra