Menuju konten utama
Haji 2023

Faktor Komorbid & Lansia Jadi Penyebab Terbesar Jemaah Dirawat

Jemaah Indonesia yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) terbanyak adalah pasien penyakit jantung, stroke dan anemia.

Faktor Komorbid & Lansia Jadi Penyebab Terbesar Jemaah Dirawat
Jamaah calon haji lanjut usia (lansia) yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 2 embarkasi Pondok Gede Jakarta berjalan menuju pesawat di Mekkah Route Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (24/5/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.

tirto.id - Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Liliek Marhaendro Susilo, menyatakan bahwa penyakit komorbid dan faktor usia lanjut menjadi penyebab terbesar jemaah haji Indonesia dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia.

“Berdasarkan data Siskokatkes penyakit terbanyak jemaah rawat inap di KKHI Madinah adalah penyakit Paru Obstruksi Kronik, alzheimer, DM dan dimensia,” kata Liliek dihubungi reporter Tirto, Senin (29/5/2023).

Liliek menambahkan, adapun jemaah yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) terbanyak adalah pasien penyakit jantung, stroke dan anemia.

“Jemaah yang dirawat di KKHI sebagian besar berusia 70 tahun ke atas, dengan umur rata-rata 71 tahun” ujar Liliek.

Berdasarkan data Siskokatkes, kata Liliek, per 29 Mei pukul 6.20 WAS, total jemaah haji yang dirawat inap di KKHI Madinah sebanyak 84 orang.

Dengan rincian, usia 40-49 tahun ada 4 orang, usia 50-59 tahun 4 orang, usia 60-69 tahun sebanyak 27 orang dan di atas usia 70 tahun sebanyak 49 orang.

Liliek mengimbau bagi jemaah haji Indonesia yang baru tiba di Madinah agar menghindari sengatan panas dan dehidrasi dengan selalu menggunakan penutup kepala, kaca mata hitam dan memakai masker.

“Semprotkan air ke wajah jika kepanasan dan minum air secara teratur sebanyak 200 ml/jam,” ujar Liliek.

Untuk menghindari kaki agar tidak melepuh, Liliek menganjurkan memakai krim pelembab kulit dan menggunakan alas kaki (sandal) jika keluar dari penginapan.

“Jika ke masjid, bawa selalu kantong plastik untuk menyimpan sandal dan dibawa ke dalam masjid supaya sendalnya tidak hilang dan bisa pulang ke penginapan lagi dengan memakai sandal," tutup Liliek.

Baca juga artikel terkait HAJI 2023 atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Restu Diantina Putri