tirto.id - Warga sekitar perumahan elit di Cinere, Depok dikejutkan dengan penemuan dua mayat yaitu ibu dan anak laki-lakinya berinisial GAH berusia 64 tahun dan DAW berusia 38 tahun pada Kamis, 7 September 2023 sekira pukul 10.00 WIB.
Warga sekitar menemukan kedua mayat ibu anak itu membusuk dan sudah menjadi kerangka di dalam kamar mandi rumah. Saat ditemukan, kedua mayat itu dalam kondisi berdampingan.
Penemuan itu terjadi usai warga sekitar merasa curiga karena tidak pernah melihat keduanya dalam waktu satu bulan terakhir. Kecurigaan itu kemudian membuat mereka berinisiatif untuk mengecek rumah tersebut.
Setelah memasuki rumah, warga mencium bau tidak sedap yang datang dari arah kamar mandi. Mereka lalu bergegas untuk memeriksa, ternyata bau itu tidak lain berasal dari mayat ibu dan anak yang dalam satu bulan terakhir tidak terlihat. Warga sekitar lantas melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
Hingga saat ini, belum diketahui penyebab pasti kematian ibu dan anak, pihak kepolisian masih melakukan penyidikan.
Kematian Ibu Anak di Cinere Mirip dengan Kasus Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres
Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan pada Sabtu, 9 September 2023 bahwa kasus penemuan dua mayat ibu dan anak di Cinere sangat mirip dengan kejadian penemuan tewasnya satu keluarga di Kalideres Mei 2022 lalu.
Hengki mengatakan bahwa pihaknya menemukan pola yang sama yaitu jenazah ditemukan dalam keadaan yang sudah rusak. Sehingga, Hengki mengatakan bahwa pihaknya akan menggunakan pola penyidikan yang sama dengan kasus di Kalideres.
Pihak kepolisian melakukan olah TKP dan juga sterilisasi dari awal untuk kepentingan analisis di laboratorium forensik. Hasil penyidikan diharapkan dapat menemukan sejumlah fakta seputar TKP dan kemungkinan jejak racun dan sebagainya.
Bila ditilik kembali, kasus di Cinere dan Kalideres memang memiliki sejumlah kemiripan, kedua keluarga ini dikenal tertutup kepada warga sekitar. Padahal kedua keluarga itu diketahui telah tinggal di lingkungan mereka selama puluhan tahun.
Selain itu, yang membuat kedua kasus ini mirip adalah fakta bahwa penemuan mayat dalam dua kasus ini sama-sama di dalam rumah dan ditemukan setelah waktu kematian yang cukup lama.
Di Cinere ibu dan anak itu diduga ditemukan setelah 1 bulan tidak terlihat oleh warga sekitar. Sementara di Depok kematian satu keluarga berjumlah 4 orang itu diperkirakan sudah tiga pekan dari waktu ditemukan. Kemudian, dua keluarga itu diduga kuat putus hubungan dengan pihak keluarga lainnya.
Fakta Kasus Kematian Ibu dan Anak di Cinere
Banyak misteri yang masih menyelubungi kematian ibu dan anak di Cinere, namun berikut ini ada beberapa fakta yang patut untuk disimak.
1. Polisi temukan tulisan di laptop
Polisi temukan tulisan di laptop dalam bahasa Inggris dengan judul “to you whomever”. Dalam tulisan itu, terdapat pesan yang bertuliskan “siapa pun yang membaca tulisan ini, mungkin pada saat melihat tulisan ini saya dan ibu saya sudah meninggal dunia”.
Meski demikian, pihak kepolisian belum menyimpulkan bahwa tulisan itu adalah surat wasiat dari DAW. Pasalnya, tim forensik digital masih melakukan penyidikan lebih lanjut untuk memastikannya. Sebab, tidak menutup kemungkinan tulisan itu ditulis oleh orang lain.
2. Penemuan secarik kertas tulisan tangan
Selain tulisan di laptop, pihak kepolisian juga menemukan secarik kertas tulisan tangan yang berisi nomor telepon dan nama. Diduga nomor telepon itu adalah milik keluarga korban.
3. Minuman di dekat mayat
Pihaknya juga menemukan barang bukti berupa minuman yang ada di dekat kedua korban. Tim forensik saat ini tengah melakukan uji di labor forensik untuk mengetahui zat yang terkandung dalam minuman itu.
4. Korban Ibu dan Anak hanya keluar rumah setiap Kamis
Sekuriti perumahan, Jafar mengatakan pada Kamis, 9 September 2023 bahwa ibu dan anak itu biasanya akan keluar rumah setiap Kamis. Keduanya akan pergi naik taksi, namun kata Jafar sudah satu bulan terakhir dia tidak melihat lagi keduanya melakukan rutinitas mereka.
5. Identitas Ibu dan Anak
Ibu dan anak itu diketahui sudah menjadi penghuni perumahan itu sejak tahun 1986. Awalnya mereka tinggal bertiga dengan suami atau suami dari sang anak, tetapi dia meninggal karena sakit pada tahun 2011. Sehingga, hanya mereka berdua yang menghuni rumah tersebut.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari