tirto.id - Paus Balin berukuran 12 meter terdampar di kawasan pesisir Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, Surabaya. Mamalia laut asal Australia ini ditemukan mati oleh warga pada Senin, 15 Maret 2023. Rencananya, bangkai Paus Balin akan dijadikan sarana edukasi.
Koordinator Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja Jawa Timur, Suwardi mengatakan, bangkai paus Paus Balin yang terdampar di Surabaya itu bakal dimanfaatkan sebagai sarana edukasi.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan jenis mamalia laut yang berasal dari wilayah perairan Australia itu kepada masyarakat umum.
"Tergantung pihak Jatim Park kalau memang mau diangkat. Yang jelas dari kami kalau mau dikoleksi silakan, kerangkanya bisa dimanfaatkan untuk koleksi, edukasi," terang Suwardi, seperti dilaporkan Antara News.
Kenapa Paus Balin Terdampar hingga Surabaya?
Antiek Sugiharti, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya memastikan bahwa Paus Balin termasuk jenis mamalia laut yang berasal dari perairan Australia.
Menurutnya, Paus Balin tidak ada di Indonesia. Oleh sebab itu, bangkai Paus Balin yang terdampar di Surabaya itu bisa dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkenalkan kepada masyarakat.
"Ini masih akan dicek besok, hasil pengambilan sampel akan ketahuan karena apa. Jenis paus ini tidak ada di perairan Indonesia karena ini jenis dari Australia," ucap Antiek.
Pada Senin, 15 Mei 2023 lalu, sejumlah nelayan menemukan Paus Balin dalam kondisi terdampar dan sudah mati di rawa hutan bakau Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, Surabaya.
Suwardi, Koordinator BPSPL Denpasar Wilayah Kerja Jawa Timur memperkirakan beberapa alasan yang membuat Paus Balin itu terdampar hingga mati di kawasan pesisir Kejawan Putih Tambak.
Salah satunya karena dampak badai laut. Selain itu, juga bisa karena tersesat ketika sedang mencari makan. Alasan lain yakni lantaran sedang kawin.
Oleh sebab itu, pihak BPSPL bersama tim dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya melakukan autopsi terhadap bangkai Paus Balin berukuran 12 meter ini.
Selasa, 16 Mei 2023, tim dari FKH Unair akhirnya berangkat melakukan proses autopsi. Namun, perahu yang mereka ditumpangi kandas setelah melakukan autopsi bangkai Paus Balin.
Air laut yang berada di kawasan rawa hutan bakau itu justru sedang mengalami surut ketika akan kembali ke daratan.
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Polairud Polda Jawa Timur, hingga BPBD Kota Surabaya lantas mengevakuasi tim dari FKH Unair dan 2 nelayan menuju kawasan Pelabuhan Tanjung Perak.
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto