tirto.id - Beberapa desa di Kabupaten Kudusm Jawa Tengah dilanda banjir sejak 2 Maret 2023. Pasalnya, tanggul Sungai Piji dan Dawe di Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus jebol. Hal itu membuat 3 kecamatan di Kudus banjir. Adapun 3 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Mejobo, Jati Undaan dan Jekulo.
Banjir yang melanda 3 kecamatan tersebut disebabkan hujan dengan intensitas tinggi pada hari Kamis, 2 Maret 2023, serta tanggul di empat titik tidak mampu menahan debit air yang terus meningkat.
"Tanggul sungai Dawe jebol di Desa Golantepus. Titik lokasi yang jebol ada di RT 3 dan 4," ungkap Camat Mejobo Zaenuri seperti diwartakan Antara News.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kudus, Munaji juga menuturkan, bahwa tanggul Sungai Dawe yang jebol sudah mulai diperbaiki oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, BPBD dan warga.
"Mudah-mudahan bisa segera diselesaikan untuk antisipasi debit air sungai meningkat lagi," kata Zaenuri.
Fakta Banjir di Kabupaten Kudus
1. Pengungsi Berjumlah 173 Orang
BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Kudus mencatat jumlah warga yang mengungsi akibat banjir bertambah menjadi 173 orang dari sebelumnya 49 jiwa.
"Jika sebelumnya warga yang mengungsi dari dua desa, yakni Desa Payaman dan Tanjungkarang. Sekarang bertambah, dari Desa Gulang dan Jati Wetan," tutur Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Mundir mengutip dari Antara News.
Data yang dipaparkan oleh BPBD Kabupaten Kudus, hingga 2 Maret 2023 jumlah pengungsi sebagai berikut:
- Desa Gulang: 74 orang
- Desa Jati Wetan: 50 orang
- Desa Payaman: 32 orang
- Desa Tanjungkarang: 17 orang.
Lokasi pengungsian tersebar di beberapa tempat: di balai desa setempat, rumah ibadah seperti Kelenteng dan Gereja. Namun ada warga juga yang memilih bertahan di rumahnya sendiri.
3. Rumah dan Sawah Terendam
Sedangkan jumlah rumah yang terdampak banjir sebanyak 879 rumah. Sawah yang terdampak seluas 5.425 hektar yang tersebar di 3 kecamatan, yakni Kecamatan Mejobo, Jati Undaan dan Jekulo.
“Akibat peristiwa tersebut, sawah-sawah warga yang akan panen rusak karena tergenang banjir," kata Zaenuri.
4. Warga Membuat Dapur Umum
Warga yang mengungsi membuat dapur umum. Kebutuhan bahan makanan disuplai oleh BPBD Kudus. Logistik juga berasal dari anggaran desa yang mengalokasikan dananya untuk korban banjir.
Dapur umum juga disediakan bukan bagi pengungsi saja, namun warga yang bertahan di rumah, juga turut dikasih makan dan minum dari dapur umum.
Penulis: Sulthoni
Editor: Alexander Haryanto