Menuju konten utama

Fakarich Ditangkap, Profil Guru Indra Kenz dan Peran di Binomo

Profil Fakarich yang ditangkap: guru Indra Kenz hingga perannya di Binomo.

Fakarich Ditangkap, Profil Guru Indra Kenz dan Peran di Binomo
Fakarich. instagram/fakarlch

tirto.id - Polisi menetapkan Fakar Suhartami Pratama alias Fakarich sebagai tersangka kasus penipuan investasi opsi biner (binary option) melalui aplikasi Binomo.

Penyidik menemukan dua bukti permulaan yang cukup dari berita acara pemeriksaan (BAP) Fakarich sebagai saksi, kemudian menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka.

"Sudah (tersangka)," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Whisnu Hermawan saat dikonfirmasi di Bareskrim Polri, Senin (4/4/2022) malam.

Fakarich tersangka baru dalam kasus penipuan investasi opsi biner (binary option) melalui aplikasi Binomo, setelah afiliator-nya Indra Kesuma alias Indra Kenz, ditetapkan sebagai tersangka sebulan yang lalu.

Penyidik juga menetapkan satu tersangka baru lagi pada tanggal 1 April bernama Briand Edfar Nababan selaku salah satu manajer di aplikasi Binomo. Fakarich diketahui sebagai guru trading Indra Kenz di Binomo.

Profil Fakarich Guru Indra Kenz

Fakarich lahir dengan nama lengkap Fakar Suhartami Pratama di Medan pada 13 Juli 1991. Pria berusia 30 tahun ini dulunya bekerja serabutan sebelum mengenal trading.

Fakarich sempat bekerja serabutan mulai dari buruh cuci piring, jualan makanan, hingga office boy. Ia berasal dari keluarga sederhana dan yang orang tuanya jadi pedagang.

Kehidupan Fakarich mulai berubah sejak mengenal trading. Ia membuka kelas trading dengan biaya deposit mulai dari Rp5 juta.

Bagi orang-orang yang ingin diajari trading secara eksklusif oleh Faricj maka mereka harus membayar hingga Rp 12 juta.

Kelas trading Fakarich memberi jaminan akan menguntungkan peserta berkali-kali lipat dari jumlah yang dibayarkan kepadanya.

Dari berbagai wawancara podcast diketahui, murid Fakarich harus membuat sebuah perjanjian tertulis yang ditandatangani di atas materai.

Salah satu isi perjanjian tersebut, murid yang mengikuti pelatihan harus mengabdi pada Fakarich selama tiga tahun dan yang melanggar dikenai denda Rp500 juta.

Fakarich beberapa kali muncul dalam video YouTube Indra Kenz, yang disebut sebagai sosok guru atau mentor yang mengajarkan Indra Kenz trading hingga meraup keuntungan total miliaran rupiah.

Peran Fakarich di Binomo

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dir Tipideksus) Brigjen Pol. Whisnu Hermawan mengatakan Fakarich berperan sebagai afilitor Binomo dengan link referal milik https://binomo.com?a=a5fac9bc4efb yang sebelumnya ditawarkan menjadi afiliator oleh tersangka Brian Edgar Nababan.

“Tersangka (Fakarich) membuka kelas atau kursus atau grup berbayar untuk pelatihan trading binary option Binomo pada website fakartrading.com di bawah perseroan terbatas PT Fakar Edukasi Pratama,” kata Whisnu saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (5/4/2022), dikutip Antara News.

Fakarich juga berperan mengajarkan pertama kali trading Binomo kepada Indra Kesuma alias Indra Kenz, yang telah ditetapkan sebagai tersangka satu bulan yang lalu.

“Tersangka menerima aliran dana dari rekening tersangka Indra Kesuma alias Indra Kenz dengan total sebesar Rp1,9 miliar,” katanya.

Penyidik telah melakukan penangkapan terhadap Fakarich pada Senin (4/4/2022). Selanjutnya sekitar pukul 21.30 WIB, penyidik melakukan pemeriksaan sebagai tersangka.

Dalam pemeriksaan sebagai tersangka, Fakarich didampingi penasihat hukum dari Kantor Hukum Eddie Kusuma and Associates. Pemeriksaan berjalan sampai pukul 01.30 WIB dengan 44 pertanyaan.

Menurut Whisnu, dari pemeriksaan tersebut, penyidik melakukan pembukaan akses terhadap akun binpartner dan akun Binomo milik Fakarich. Lalu dilakukan pemeriksaan kesehatan hingga pukul 01.45 WIB.

Tanggal 5 April 2022 pukul 02.05 WIB, penyidik melakukan penahanan terhadap tersangka Fakar Suhartami Pratama alias Fakarich selama 20 hari ke depan.

Penyidik melakukan penahanan dengan alasan subjektif karena dikhawatirkan akan melarikan diri, mengulangi tindak pidana, dan menghilangkan barang bukti. Sedangkan alasan objektifnya adalah ancaman hukuman terhadap pasal yang dipersangkakan kepada tersangka Fakarich di atas 5 tahun.

Selain menangkap dan menahan Fakarich, penyidik menyita sejumlah barang bukti di antaranya satu lembar "print out" akun binpatner, satu lembar "print out" akun Binomo, satu unit ponsel milik tersangka, satu flasdisk, dan satu akun binpartner milik tersangka.

Fakarich dipersangkakan dengan Pasal 45A ayat (1) Jo Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan pidana penjara paling lama 6 tahun atau denda Rp1 miliar, Pasal 378 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 4 tahun, dan Pasal 3 Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan ancaman paling lama 20 tahun penjara dan denda paling banyak Rp10 miliar.

Baca juga artikel terkait FAKARICH atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Humaniora
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Iswara N Raditya