tirto.id - FA selaku federasi sepak bola Inggris mengkhawatirkan dampak pandemi virus Corona COVID-19 masih berlanjut hingga musim depan. Jika itu terjadi, Liga Inggris termasuk Premier League 2021/2022 bisa saja digelar tertutup alias tanpa penonton.
Diakui oleh Ketua FA, Greg Clarke, pandemi COVID-19 berdampak besar terhadap sepak bola di Inggris. Opsi dihelatnya pertandingan tanpa penonton menjadi pilihan yang dinilai paling masuk akal kendati akan merugikan banyak pihak dari sisi finansial.
“Dengan adanya pembatasan jarak atau social distancing, maka akan ada perubahan besar pada seluruh ekosistem sepak bola. Salah satunya, yaitu tidak akan ada lagi kerumunan penonton di stadion. Padahal, penonton merupakan inti dari sebuah pertandingan,” ujar Clarke dikutip Antara dari AFP, Senin (4/5/2020).
Perkiraan FA, kerugian finansial yang bakal ditanggung akibat pandemi bisa menembus 300 juta poundsterling atau 373 dolar AS dan akan berlangsung cukup lama. FA bahkan sudah menyepakati pemangkasan anggaran sebesar 75 juta poundsterling untuk penghematan.
“Pemotongan ini perlu dilakukan untuk mengimbangi defisit 300 juta poundsterling yang mungkin bisa terjadi dalam empat tahun ke depan. Namun, pemotongan ini tentu akan mempengaruhi rencana-rencana kami selanjutnya,” beber Clarke.
Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai nasib kelanjutan agenda sepak bola di Inggris, baik liga maupun turnamen lainnya. Bahkan, Liga Inggris termasuk Premier League 2019/2020 ditangguhkan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Tiga top liga di Eropa lainnya, yakni Serie A Italia, La Liga Spanyol , dan Bundesliga Jerman juga mengalami hal serupa, masih tarik ulur apakah musim ini bakal dituntaskan atau disetop bahkan dibatalkan.
Sedangkan Ligue 1 Perancis dan Eredivise Belanda sudah dipastikan menyudahi musim ini lebih cepat karena aturan oleh pemerintah masing-masing yang tidak memungkinkan musim 2019/2020 diselesaikan.
Editor: Agung DH