tirto.id - Tepat akhir bulan lalu, bapak kandung Android Andy Rubin memperkenalkan sebuah ponsel pintar anyar. Ponsel pintar yang dirilis Essential, perusahaan barunya itu, diberi nama Essential Phone.
Ponsel ini ditenagai prosesor Qualcomm Snapdragon 835, RAM sebesar 4GB, dan kapasitas penyimpanan yang sudah lebih dari cukup: 128GB. Seperti ponsel pintar kelas atas lainnya, Essential Phone menghadirkan USB Type-C sebagai medium koneksivitasnya. Untuk kebutuhan listrik, ia dilengkapi baterai berdaya 3040mAh.
Selain itu, spesifikasi menarik lainnya yang diusung ponsel pintar ini adalah digunakannya dua buah kamera atau dual camera pada bagian depan ponsel pintar. Alih-alih menggunakan salah satu kameranya sebagai kamera wide-angle selayaknya seri terbaru OPPO, Essential Phone menggunakan salah satu kamera dalam dual camera depannya tersebut sebagai kamera sensor monokrom. Langkah tersebut mirip yang dilakukan Huawei dengan seri P9 dan P10 yang bekerja sama dengan lensa Leica. Pada kamera belakang, Essential Phone menempatkan kamera 13MP yang bisa merekam video beresolusi 4K.
Sebagai ponsel pintar kelas atas, Essential Phone menggunakan material titanium dan keramik yang diklaim tahan terhadap benturan saat terjatuh yang jauh lebih baik dibandingkan material lainnya yang digunakan ponsel pintar pesaing.
Tentu, dengan status Andy Rubin sebagai bapak kandung Android, Essential Phone sudah pasti menggunakan sistem operasi robot hijau tersebut. Ia akan berjalan menggunakan sistem Android 7.1.1.
Jika dilihat dari desainnya, Essential Phone tampil seperti hipster. Meski mengusung konsep edge-to-edge screen atau tampilan depan dengan bezel sangat tipis seperti pada Mi Mix Xiaomi, G6 LG, dan S8 Samsung, Essential Phone terlihat berbeda. Pada bagian tengah atas, modul kamera memotong layar ponsel yang besar itu.
“Jadi, apa yang kami lakukan adalah kami melekuk [kamera] keluar dan ya, itu terlihat lucu, tapi di tempat [kami menempatkan kamera tersebut] kami tahu Android, ikon notifikasi, tampil secara statis maupun dinamis, jadi kamu sesungguhnya tidak kehilangan apapun. Layarnya 19 x 10, jadi ketika kamu menonton video [berukuran] 16 x 9, [kamera] tidak akan mengganggu video,” kata Rubin, sebagaimana dikutip Mashable.
Dan jika diperhatikan pada hampir semua ponsel pintar berbasis Android, bagian tengah atas memang bukanlah bagian penting. Ikon notifikasi umumnya tampil di sudut kanan maupun kiri atas ponsel pintar berbasis Android.
Sebagai ponsel pintar baru, Essential Phone jelas harus memiliki perbedaan dibandingkan produk-produk yang akan menjadi pesaingnya. Jika iPhone menempatkan logo Apple di cangkang belakang atau Zenfone yang menempatkan nama ASUS tepat di atas layar, Essential Phone berbeda. Tak ada logo yang terpampang di ponsel pintar tersebut. Essential Phone, secara desain, lebih menyerupai 30 lembar tumpukan kertas putih polos seukuran 6 inci.
Penebusan Dosa dan Pembuktian Rubin
Andy Rubin merupakan anak dari seorang psikolog yang tinggal di wilayah Chappaqua, New York, Amerika Serikat. Sebagaimana dilansir The New York Times, sang orangtua kemudian mendirikan sebuah perusahaan retail. Karena bisnis orangtuanya tersebut, di rumah Rubin banyak perangkat elektronik berserakan.
Selepas menyelesaikan kuliahnya, Rubin bekerja di Carl Zeiss AG sebagai teknisi robot. Selanjutnya, Rubin berkelana ke Swiss dan bekerja di perusahaan yang fokus pada robot.
Di sebuah pantai di pagi hari pada tahun 1989, Rubin menemukan seseorang yang sedang tertidur di sebuah kursi di pantai tersebut. Ia kemudian menawarkan tempat bagi si pria untuk menginap di tempatnya. Si pria, yang tertidur di sebuah kursi di pinggir pantai itu diketahui bernama Bill Casweel, seorang teknisi Apple. Casweel tidur di kursi di pinggir pantai lantaran bertengkar dengan kekasihnya. Tak mau memiliki utang budi, Casweel menawarkan pekerjaan di Apple kepada Rubin.
Bekerja di Apple bukanlah perkara membuat produk-produk keren semata bagi Rubin. Saat bekerja di perusahaan berlogo Apple krowaklah, sebagaimana dilaporkan The Verge, Rubin memperoleh nama panggilan atau nickname “Android”. “Android” memiliki bunyi seperti kata “Andy” dan tambahan “Droid”, diduga karena Rubin memang diketahui menyukai robot. Salah satu bukti “Android” merupakan kata untuk menyebut Andy Rubin, situsweb beralamat Android.com merupakan blog pribadi Rubin hingga 2008.
Beberapa tahun kemudian, Apple, tempat Rubin bekerja, membuat sebuah divisi baru bernama General Magic. Di divisi itu, Rubin turut membidani lahirnya sistem operasi bernama Magic Cap. Magic Cap merupakan sistem operasi mobile. Salah satu perangkat terkenal yang menggunakan Magic Cap adalah Apple Newton, sebuah PDA yang sayangnya gagal di pasaran.
Selepas keluar dari Apple (dan General Magic), Rubin diketahui bekerja di beberapa perusahaan lain. Namun, yang kemudian membuat namanya kembali mencuat adalah kala ia membidani lahirnya perusahaan bernama Danger Inc. Di perusahaan itu, Rubin membuat sebuah perangkat pintar bernama Sidekick. Perangkat pintar ini, menurut Wired, merupakan “sebuah ponsel pintar yang mendefinisikan kategori tersebut sebelum yang lainnya menemukan istilah (ponsel pintar) tersebut."
Danger Inc kemudian dijual ke Microsoft. Dan, jiwa Rubin masih memberontak. Alih-alih bekerja enak di Microsoft bersama Danger Inc, Rubin memutuskan hengkang dan menciptakan perusahaan baru. Di tahun 2003, bersama Rich Miner, Chris White, dan Nuck Sears, ia menciptakan sebuah perusahaan bernama Android Inc, perusahaan yang menciptakan sistem operasi Android.
Jika menilik rekam jejak, jalan Rubin menciptakan Android bisa dikatakan telah tanpa sadar ia buat sendiri. Mulai dari nama “Android” yang merupakan nama panggilannya semasa di Apple, saat ikut serta melahirkan sistem operasi mobile Magic Cap, serta membuat ponsel pintar Sidekick.
Sayang, Rubin belum puas dengan semua itu. Meskipun hingga kuartal-1 tahun ini Android telah menguasai pangsa pasar sebesar 86,1 persen, Rubin masih menyisakan kekecewaan.
Situsweb resmi Essential menyebut salah satu alasan Rubin membangun ponsel pintar baru Essential Phone adalah karena ia merasa dunia ponsel pintar saat ini sangat kurang pilihan. Orang-orang menenteng perangkat yang seragam. Inovasi seakan-akan terhenti. Rubin menganggap salah satu penyebabnya diciptakan oleh Android, anak kandungnya sendiri.
Dengan Essential Phone, Rubin ingin membuat ponsel pintar berbeda. Sebuah ponsel pintar pribadi yang tidak akan memperoleh predikat usang hanya gara-gara telah dipakai setahun dua tahun. Ia ingin membuat ponsel pintar terbuka. Pihak ketiga bisa membuat modul pelengkap bagi Essential Phone yang dibuatnya.
Selain itu, salah satu dugaan Rubin membuat Essential Phone adalah karena ia bisa dikatakan belum tentu membuat sebuah produk utuh. Lain dengan iPhone dari Apple. iPhone merupakan produk ponsel pintar utuh, baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak. Tak ada ponsel pintar lain selain iPhone yang menggunakan iOS sebagai sistem operasinya dan begitupun sebaliknya. Android, yang diciptakan Rubin, hanya berupa sistem operasi. Melalui Essential Phone, Rubin ingin menggenapkan apa yang telah ia lakukan.
Namun, waktu kehadiran Essential Phone berbeda dibandingkan waktu kelahiran Android. Kala itu, Android lahir bak dewa penyelamat bagi perangkat-perangkat lain guna menghadang kesuksesan iPhone. Kali ini, Essential Phone lahir di tengah jenuhnya dunia ponsel pintar yang hanya mengulik peningkatan prosesor, layar, serta baterai semata.
Andy Rubin tentu boleh punya obsesi. Namun, pasarlah yang kelak menentukan tercapai atau tidaknya mimpi itu.
Penulis: Ahmad Zaenudin
Editor: Maulida Sri Handayani