tirto.id -
"PLN dijamin tidak rugi, hanya sedikit terjadi keterlambatan pembayaran. Kita juga bicara dan berkoordinasi dengan PLN dan Kemenkeu," ujar dia melalui video conference, Rabu (1/4/2020).
Insentif tersebut sudah mulai bertahap dilakukan pada 1 April 2020 pada sekitar lebih dari 24 juta pelanggan, sebagai bantuan langsung untuk mengurangi beban masyarakat di tengah dampak virus corona.
Meski sudah mengakui tidak akan rugi, ia mengakui akan ada beberapa masalah di dalam skema keuangan PLN.
"Pengaruh ada ya, tentu kepada PLN karena berujung ke cash flow-nya dia [PLN]. Mungkin tertunda pembayarannya yang seharusnya sekarang sudah bayar tapi karena ada program ini. PLN harus sabar sedikit," terang dia.
Pemerintah pusat sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,5 triliun untuk menggratiskan listrik kepada 24 juta pelanggan serta diskon 50 persen untuk pelanggan berdaya 900VA kategori tidak mampu selama tiga bulan.
Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/4/2020).
Alokasi anggaran tersebut merupakan bagian dari Tambahan Belanja dan Pembiayaan APBN 2020 untuk jaring pengaman sosial dalam rangka penanganan Dampak Covid-19 yang totalnya Rp110 triliun.
Pembebasan tarif listrik Rumah Tangga berdaya 450 VA diberikan kepada 24 juta pelanggan dengan rata-rata tagihan Rp40.000/bulan/pelanggan. Sedangkan bantuan pengurangan tagihan listrik Rp30.000 diskon 50 persen kepada 7 juta pelanggan 900 VA yang masuk ke golongan Rumah Tangga tak mampu.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri