tirto.id - Pesawat Emitares Airline gagal terbang di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali karena ban bagian belakangnya pecah saat bersiap tinggal landas. Akibatnya, pesawat tersebut terpaksa kembali terparkir ke Apron Bandara Ngurah Rai pada pukul 00.45 WITA, Selasa (24/1/2017).
Pesawat Emirates itu berjenis Boeing 777-300ER dan mengangkut 217 penumpang serta 16 kru. Pesawat ini melayani penerbangan dengan rute Denpasar-Dubai,
"Sebelum take off (tinggal landas) roda pesawat pecah. Kemudian kembali ke apron untuk dilakukan penggantian," kata General Manager PT Angkasa Pura I, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi di Denpasar seperti dikutip Antara.
Saat insiden ini terjadi, menurut Yanus, Kapten Pilot Ricardo Guttierrez, yang mengendalikan pesawat Emirates dengan nomor penerbangan EK-399, itu mengambil keputusan tepat karena segera memutar balik arah perjalanan kembali ke Apron Bandara Ngurah Rai.
Saat itu, Ricardo mengaku melihat ada percikan api yang menyala di bagian belakang pesawatnya sehingga segera menghentikan rencana perjalanan. Kejadian itu berlangsung tepat ketika pesawat telah berada di landasan pacu atau sekitar 1 kilometer dari runway 09 di bagian barat Bandara Ngurah Rai.
Setelah itu, kata Yanus, tim pemadam kebakaran dan tim darurat, yang terdiri dari angota TNI Angkatan Udara, Petugas Keamanan Bandara serta petugas Bandara Ngurah Rai lainnya segera mengamankan pesawat yang terparkir di Apron B-23 Bandara Ngurah Rai. Beruntung, seluruh penumpang dan awak pesawat di penerbangan ini selamat.
Menurut Yanus kini pesawat Emirates itu sedang menjalani pemeriksaan teknis, sementara para penumpangnya sempat dievakuasi sebelum diberangkatkan kembali.
Kasus gagal terbangnya Pesawat Emirate di Bandara Bali ini terjadi hanya selang dua hari setelah insiden sejenis lainnya.
Sebelumnya, Pesawat Express Air bernomor penerbangan XN 812 terpaksa kembali ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, karena alat pengatur tekanan udara dalam kabin rusak. Kejadian ini terjadi setelah Pesawat Express Air mengudara selama satu jam dalam penerbangan menuju Sorong pada Minggu (22/1/2017).
"Pesawat kembali ke bandara atau round to base (RTB) karena alat pengatur tekanan udara rusak setelah satu jam lepas landas," kata Direktur Komersial Express Air, Suwandono, dalam siaran persnya.
Suwandono mengatakan, pesawat terbang dengan nomor registrasi PK-TXZ itu membawa 111 penumpang, dua pilot, dan empat awak kabin.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom