tirto.id - Elon Musk si teknopreneur dikabarkan berencana mengirim manusia ke Planet Mars menggunakan pesawat luar angkasa dari perusahaan miliknya, SpaceX. Biaya perjalanan untuk menuju Mars ini ditaksir hingga mencapai 10 miliar dolar AS per orang.
Dalam konferensi International Austronatic ke-67 di Guadalajara, Mexico pada Selasa (27/09/2016) lalu, Musk memutarkan sebuah video yang menjelaskan rencananya untuk membuat pesawat luar angkasa SpaceX bernama "Sistem Transportasi Antarplanet".
Video itu menggambarkan cara kerja sebuah pesawat luar angkasa besar dan sebuah roket, yang akan memisahkan diri di luar Bumi. Roket peluncur itu kembali ke Bumi untuk menjemput tangki propellant yang merupakan bahan bakar pesawat luar angkasa menuju Mars.
Tayangan tersebut juga memperlihatkan sayap panel surya yang keluar dari pesawat luar angkasa sebagai energi tambahan dalam perjalanan menuju Planet Merah. Musk memberi nama video tersebut dengan “Menjadikan Manusia sebagai Spesies Multiplanet.”
Di akun Twitternya, Musk menulis pesawat luar angkasanya tersebut berdiameter 17 meter sedangkan diameter 12 meter untuk roket peluncur, dengan ukuran tinggi keseluruhan 122 meter. Nantinya, Musk berencana untuk membuat pesawat luar angkasa yang lebih besar dan dilengkapi ruang bermain, bioskop, serta tempat makan.
“Cepat atau lambat manusia akan menghadapi kepunahan dan SpaceX menawarkan kesempatan bagi manusia untuk hidup di planet lain,” ujar Musk sebagaimana dilansir dalam Fortune. Planet Mars, menurut Musk, merupakan pilihan yang tepat karena karakteristiknya serupa dengan bumi dan didukung lingkungan yang dapat menciptakan peradaban.
SpaceX mengestimasi biaya tiket untuk satu orangnya sebesar 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp130 triliun. Namun, harga ini dianggap terlalu mahal. Kedepannya, SpaceX berencana menurunkan harga tiket ke Mars agar lebih terjangkau, menjadi sekitar 200 ribu dolar AS atau Rp2,6 miliar.
Musk berpendapat, hanya sedikit jumlah orang yang mau pergi dan mampu untuk pergi. Padahal menurutnya tinggal di Mars akan menjadi sebuah pengalaman yang sangat menakjubkan.
“Gravitasi di sana hanya 37 persen dibandingkan Bumi, jadi anda dapat mengangkat barang-barang berat dengan mudah, melompat-lompat, dan bersenang-senang,” katanya lebih lanjut.
Misi Musk untuk mengirim manusia ke Mars ini dijadwalkan beroperasi pada 2025 mendatang. Jadwal itu lebih cepat lima tahun dibandingkan rencana NASA yang akan mengirim manusia di tahun 2030.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari