Menuju konten utama

El Nino Sebabkan Kerusuhan di Filipina, Satu Petani Tewas

Satu petani tewas dan puluhan lainnya terluka setelah unjuk rasa ribuan petani berubah menjadi kerusuhan di Provinsi Kotabato Utara, Mindanao, Filipina, pada Jumat, (1/4/2016).

El Nino Sebabkan Kerusuhan di Filipina, Satu Petani Tewas
Ilustrasi kerusuhan. ANTARA FOTO/reuters/jorge luis plata

tirto.id - Satu petani tewas dan puluhan lainnya terluka setelah unjuk rasa ribuan petani berubah menjadi kerusuhan di Provinsi Kotabato Utara, Mindanao, Filipina, pada Jumat, (1/4/2016).

"Suara keras tembakan meletus. Terjadi rentetan tembakan. Kami berlari ke kompleks gereja dan polisi mengepung kami,” kata Norma Capuyan, pemimpin kelompok tani kepada wartawan seperti dikutip dari kantor berita Antara pada Jumat, (1/4/2016).

Seorang petani tewas di tempat kejadian dan sekitar puluhan lainnya terluka di kaki dan bahu, kata Capuyan,

Ia menuturkan bahwa polisi awalnya mencoba membubarkan mereka dengan meriam air namun mereka mulai melepaskan tembakan ketika para petani memaksa tetap bertahan.

Sejumlah enam ribu petani menutup sebagian jalan raya utama di Provinsi Kotabato Utara di pulau Mindanao, Filipina Selatan, demi menuntut bantuan pemerintah setelah kekeringan, yang oleh beberapa pihak dikaitkan dengan El Nino. Kekeringan ini telah merusak ratusan ribu hektar lahan pertanian.

Gubernur Kotabato Utara Emmylou Mendoza mengatakan sekitar 20 polisi cedera ketika petani menyerang dengan kayu dan batu. Ia menuding bahwa pengunjuk rasa lah yang pertama kali melepaskan tembakan ke arah polisi.

Polisi menyatakan bahwa mereka tengah melakukan penyelidikan atas perkara tersebut.

"Setiap pelanggaran aturan kepolisian nasional harus disikapi dengan hukuman yang sepadan," kata juru bicara kepolisian nasional Superintenden Wilben Mayor.

Unjuk rasa tersebut dimulai pada Rabu, (30/3/2016), ketika petani menutup jalan raya di Kidapawan demi menuntut dialog dengan gubernur terkait penyaluran 15 ribu kantong beras yang ia janjikan kepada petani sebagai bantuan bagi bencana kekeringan yang melanda wilayah itu.

Kementerian Pertanian mengatakan lebih dari 300 ribu hektare lahan pertanian terkena dampak kekeringan, sehingga mengakibatkan kerugian sekitar 5,3 miliar peso (115,09 juta dolar AS) untuk komoditas makanan pokok seperti padi dan jagung.

Terlepas dari data tersebut, Kementan mengatakan bahwa efek El Nino hanya sedikit. (REU/ANT)

Baca juga artikel terkait BENCANA KEKERINGAN atau tulisan lainnya

Reporter: Putu Agung Nara Indra