tirto.id - Egy Maulana Vikri yang kini bermain untuk klub Polandia, Lechia Gdansk, mengaku nyaris ditangkap polisi. Striker Timnas Indonesia U19 dan U23 ini memang masih bertahan di Polandia yang sempat menerapkan lockdown lantaran pandemi Corona atau COVID-19.
Polandia saat itu tengah memberlakukan karantina wilayah alias lockdown untuk menekan penyebaran COVID-19 menempatkan polisi di tempat-tempat strategis. Namun, Egy Maulana keluar rumah untuk menjalankan menu latihan (lari) yang diberikan oleh pihak klub.
“Saya pernah waktu itu lagi lockdown tapi kita ada latihan yang diberikan ke individu, [dan] saya ada latihan lari," ungkap Egy Maulana Vikri kepada Menpora RI Zainudin Amali dalam telewicara via Instagram, dikutip dari Antara, Minggu (10/5/2020).
"Saat itu kondisi kota sangat sepi tidak ada aktivitas apapun karena situasi lagi lockdown,” lanjut pemilik nomor jersey 10 di Lechia Gdańsk ini.
“Saya kemudian ketemu polisi dan hampir ditangkap. Mereka bilang, ‘kalau kamu lari di sini saya tangkap kamu’. Jadi benar-benar lockdown,” tambah Egy.
Setelah kejadian tersebut, Egy merasa jera sehingga lebih banyak melakukan latihan mandiri di rumah.
Di balik pengalamannya itu, menurut Egy, ketegasan dari pemerintah Poalndia dalam memberlakukan lockdown terbukti tepat lantaran kini keadaan mulai membaik dan aktivitas latihan telah berjalan seperti biasa.
“Semuanya sudah normal, masyarakat sudah beraktivitas lagi, kantor-kantor sudah normal. Di sana [Polandia] kini hanya menggunakan masker saja,” tutur Egy Maulana Vikri.
Incar Liga Spanyol Atau Portugal
Pemain yang turut membela Timnas Indonesia U23 di ajang SEA Games 2019 ini juga membeberkan keinginannya untuk tetap berkarier di Eropa meski kontraknya bersama Lechia Gdansk hanya tersisa satu tahun.
Salah satu tujuan selanjutnya yaitu Liga Portugal atau Liga Spanyol. “Beberapa tahun ke depan kontrak saya habis. Kalau bisa saya mencoba di Liga Portugal dan Spanyol,” harap Egy.
Sejauh ini, Egy Maulana Vikri masih kesulitan menembus tim utama Lechia Gdansk lantaran ketatnya persaingan di dalam tim. Pemain jebolan SSB Ragunan ini hanya bermain di tiga laga bersama skuad utama dengan mengoleksi 56 menit saja.
Egy Maulana Vikri lebih sering tampil bersama Lechia Gdańsk II yang berkiprah di kompetisi kasta kelima Polandia. Ia sudah main 21 kali dengan mencetak 15 gol.
Kendati begitu, pesepakbola kelahiran Medan yang masih berusia 19 tahun ini tidak menyerah dan masih ingin mencoba peruntungannya di persepakbolaan Eropa.
“Saya ingin tetap main di Eropa. Ingin merasakan main di dalamnya, terus ingin meningkatkan ilmu, ingin masuk skuad inti," ujar Egy Maulana Vikri.
"Untuk masuk ke-18 pemain yang akan main itu benar-benar sangat sulit, harus ekstra kerja keras. Yang pasti saya ingin bermain di Eropa, saya masih punya rasa penasaran,” tandasnya.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Iswara N Raditya