tirto.id - Keputusan Dewan Badan sepakbola dunia (FIFA), pada Selasa (10/1/2017) telah memutuskan untuk menambah jumlah peserta Piala Dunia 2026, dari 32 menjadi 48 peserta. 48 peserta tersebut akan dibagi menjadi 16 grup dalam babak penyisihan, dengan dua tim teratas dalam grup akan maju ke putaran sistem gugur.
"Dewan FIFA secara bulat memutuskan bahwa Piala Dunia 2026 akan diikuti 48 tim, 16 grup dalam tiga tim. Rinciannya akan diputuskan setelah pertemuan," demikian FIFA dalam laman Twitter.
Keputusan tersebut merupakan babak sejarah baru dalam penyelenggaraan Piala Dunia.
Turnamen Piala Dunia dimulai pada tahun 1930, di Uruguay, dengan diikuti 13 peserta. Namun pada 1978 format diubah menjadi 16 negara peserta, dengan hanya satu peserta wakil dari Asia dan Afrika. Perubahan terjadi lagi pada Piala Dunia 1998 di Perancis dengan 32 peserta, format ini tetap akan dipakai pada Piala Dunia di Rusia 2018 dan di Qatar pada 2022.
Penambahan jumlah peserta ini akan membuka peluang timnas sepakbola asal Afrika, Asia dan Karibia yang selama ini sering merasa kurang terwakili di Piala Dunia.
Wacana penambahan peserta Piala Dunia ini sebenarnya telah menjadi bagian kampanye Gianni Infantino saat menggantikan Sepp Blatter sebagai Presiden FIFA, yang mengundurkan diri pada tahun 2015 di tengah skandal korupsi di FIFA.
Keputusan FIFA tersebut sekaligus menjadi antitesis khususnya bagi Eropa, yang selalu mendapat jatah peserta lebih banyak ketimbang benua lain.
Sebelum keputusan pada Selasa ini, Asosiasi Klub-klub Eropa menolak rencana penambahan jumlah peserta Piala Dunia. Menurut mereka saat ini jadwal pertandingan sepakbola sudah terlalu padat, sementara kesehatan pemain bisa jadi berisiko.
Reinhard Grindel, Presiden Federasi Sepakbola Jerman, menguatkan alasan itu, ia mengingatkan bahwa penambahan peserta Piala Dunia rawan menyebabkan perpecahan klub dan timnas.
Namun keputusan telah diambil oleh FIFA. Dengan 48 peserta dan 16 grup dan pertandingan akan berjumlah total 80 kali, naik dari 64. Namun juara Piala Dunia masih akan bermain hanya tujuh pertandingan.
Presiden FIFA, Infantino telah berkampanye tentang manfaat memperluas kesempatan Piala Dunia: lebih banyak tempat untuk tim, lebih banyak pertandingan untuk dijual, lebih banyak suporter yang akan menonton, dan lebih banyak uang yang akan diraup.
Perhitungan internal FIFA memperkirakan bahwa Piala Dunia dengan 48 tim pada tahun 2026 akan mendatangkan uang sekitar 6,5 miliar dolar AS atau meningkat 1 miliar dolar AS dari total yang telah diproyeksikan untuk Piala Dunia musim panas mendatang di Rusia. Potensi keuntungannya, kata FIFA, bisa meningkat sekitar 640.000.000 dolar AS.
Namun di sisi lain, turnamen dengan banyak peserta ini akan menciptakan tantangan logistik dan infrastruktur baru bagi negara-negara tuan rumah. Mereka harus mengakomodasi 16 peserta tambahan, artinya juga harus menyiapkan tempat pelatihan, tempat tinggal, dan akan menyediakan setidaknya selusin stadion bertaraf internasional.
Secara teori, format ini akan sangat menguntungkan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Cina, dan Inggris yang telah mapan secara ekonomi dan fasilitas. AS telah menyatakan keinginannya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 dan juga Cina yang punya keinginan serupa untuk menjadi tuan rumah pada tahun 2030. Bisa juga perubahan format ini menjadi kabar baik bagi Inggris, yang sudah memenuhi syarat memiliki jumlah stadion layak pakai.
Sumber: Antara dan New York Times
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH