Menuju konten utama

Dukung Industri Fesyen Muslim, APR Berpartisipasi di Muffest 2019

APR turut mendukung industri fesyen muslim dan berpartisipasi di Muslim Fashion Festival (Muffest) 2019.

Dukung Industri Fesyen Muslim, APR Berpartisipasi di Muffest 2019
Acara Muslim Fashion Festival (Muffest) yang digelar pada 1-4 Mei 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. FOTO/Asia Pacific Rayon (APR)

tirto.id - Asia Pacific Rayon (APR), produsen viscose-rayon terintegrasi pertama di Asia, ikut berpartisipasi dalam Muslim Fashion Festival (Muffest) yang digelar pada 1-4 Mei 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

Perhelatan Muffest yang diinisasi oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) ini seiring dengan gagasan untuk mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia.

Dalam rangkaian acara tersebut, APR berkolaborasi dengan 8 desainer yang tergabung dalam IFC untuk menampilkan exclusive fashion show tren busana muslim terkini dengan tema Future is Naturally Sustainable Fiber.

Peragaan busana yang didukung oleh APR ini, menampilkan prediksi tren fashion dunia di masa depan yang akan mengutamakan bahan baku dari produksi yang berkelanjutan (sustainable) alami, sehingga baik bagi alam dan masa depan kita.

Pada 29 Maret yang lalu, APR mengumumkan bahwa mereka telah memulai produksi untuk menjadi salah satu produsen serat viscose-rayon terintegrasi terbesar di dunia.

Serat kayu diambil dari perkebunan yang dikelola secara berkelanjutan yang dapat dilacak di sepanjang rantai, mulai dari pembibitan hingga produk viscose-rayon.

Memiliki sifat-sifat seperti sejuk, nyaman, dan warna yang cemerlang, membuat produk viscose-rayon APR sangat cocok sebagai bahan kain pilihan dalam mode Muslim.

Viscose-rayon juga dapat dicampur dengan bahan kain lain dalam menghasilkan produk jilbab untuk beragam penggunaan.

Indonesia dengan total populasi 270 juta orang dan mayoritas adalah Muslim, memiliki potensi pertumbuhan untuk mengembangkan pasar fashion Muslim di dalam dan luar negeri.

APR akan terus mendukung potensi ini dan secara strategis akan turut mengembangkan industri tekstilnya agar dapat bersaing secara global.

“Pertumbuhan busana muslim sejalan dengan peningkatan permintaan global akan viscose-rayon, yang diperkirakan akan meningkat menjadi 8 juta ton pada tahun 2020, dari permintaan saat ini sekitar 5,7 juta ton. Ini adalah tantangan sekaligus peluang bagi kami dan industri mode Muslim Indonesia,” kata Direktur APR Basrie Kamba dalam rilis yang diterima Tirto, Kamis (2/5/2019).

National Chairman IFC Ali Charisma menambahkan sebanyak 64 karya kolaborasi yang menggunakan viscose rayon APR dengan 8 desainer dipamerkan dalam fashion show.

Masing-masing desainer menampilkan ciri khasnya yang sejalan dengan trend forecasting 2019/2020 bertema Singularity. Konsep singularity tersebut memilikisubtema yang diaplikasikan dalam fashion show kali ini, yaitu Exuberent, Neo Medieval, dan Cortex.

“Kedelapan desainer ini memiliki karakter yang berbeda-beda, misalnya desain Audrey yang ciri khasnya Avant-garde atau desain saya yang bergaya kontemporer. Semuanya mengikuti fashion trend forecasting 2019/2020 dengan tujuan viscose ini bisa dipakai di semua lini fashion dan tetap mengikuti perkembangan tren,” ujarnya.

Dalam penyelenggaraan Muffest 2019, APR juga menampilkan koleksi pakaian viscose-rayon dari desainer terkenal Indonesia di pameran perdagangan ritel, serta mengadakan styling competition untuk para desainer muda menggunakan koleksi kain yang terbuat dari viscose-rayon.

Baca juga artikel terkait FASHION

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: pers rilis
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH